Fikih Pemilihan Kepemimpinan
Ilustrasi--Pixi.org
Sehingga, calon pemimpin ketika meraih kemenangan akan mendapatkan dukungan dari-Nya. Jika kalah, tidak akan berputus asa, ia akan tetap berkontribusi untuk kemaslahatan bangsa dan negara serta siap untuk dipimpin.
BACA JUGA:Tahapan Pendistibusian Logistik Pemilu Dimulai, Hari ini Kotak Suara di Kirim ke PPK
Cerdas Memilih
Masyarakat hendaknya cerdas menggunakan hak pilihnya. Kesalahan dalam menentukan pilihan, yang hanya beberapa detik lamanya dalam bilik suara, dapat melahirkan penyesalan lima tahun ke depan.
Pertama, memilih pemimpin yang terbaik. Pilihlah pemimpin yang amanah, bertanggung jawab dan komitmen terhadap ajaran agamanya.
Jika terhadap agamanya saja tidak komitmen menjalankan ajarannya, apalagi komitmen terhadap rakyat yang telah memilihnya.
Kedua, melakukan shalat Istikharah dan bermusyawarah. Jika mengalami kesulitan dalam memilih calon pemimpin yang hendak dipilihnya, lakukan shalat Istikharah terlebih dahulu dan bermusyawarahlah dengan orang yang mengetahui persoalan dalam hal memilih pemimpin. (HR Ahmad).
BACA JUGA:Galian C di Kelurahan Kenanga Itu Ternyata Milik Perusahaan ini, dan Ngaku Sudah Ada Izinnya
Ketiga, bertanya kepada ahlinya atau kepada orang yang mengenal sepak terjang atau latar belakang calon pemimpin yang akan dipilih (QS an-Nahl [16]: 43).
Merayakan Kemenangan
“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan.” (QS an-Nashr [110]: 1). Pada ayat ini Allah menegaskan, kemenangan dan kesuksesan itu diraih karena pertolongan-Nya.
Tanpa pertolongan-Nya, kesuksesan (apakah itu kesuksesan dalam bisnis, karier, dan membangun rumah tangga) dan kemenangan (apakah kemenangan dalam pemilihan pemimpin maupun dalam berbagai lomba) tidak akan dapat diraih.
Berkaitan kemenangan dan kesuksesan, Islam memberikan cara dalam merayakannya agar kemenangan dan kesuksesan itu selalu mendapatkan takyidullah (dukungan Allah) dan bimbingan-Nya.
BACA JUGA:Optimalisasi PAD, DKP3 Andalkan Sistem Transaksi Non Tunai di TPI Kejawanan
Apabila kemenangan dan kesuksesan sudah diraih, “Maka, bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah penerima taubat.” (QS an-Nashr [110]: 3).