Refleksi Awal Tahun 2025: Menyongsong Tantangan Baru dengan Optimisme
Ilustrasi menyambut 2025.-istimewa-
Oleh: Salsabiil Firdaus*
TAHUN baru memberikan kesempatan untuk berhenti sejenak, merenungkan perjalanan yang telah dilalui, serta merencanakan langkah-langkah yang akan diambil ke depan.
Tahun 2025 datang dengan berbagai tantangan baru bagi Indonesia, namun juga peluang yang sangat besar untuk memperbaiki dan membangun negeri ini.
Indonesia, seperti banyak negara lainnya, masih merasakan dampak dari pandemi COVID-19 yang telah mengguncang sektor ekonomi, kesehatan, dan sosial.
BACA JUGA:Generasi Rebahan Tak Malas, Mereka Cerdas
Meski sudah berlalu, dampaknya masih terasa di berbagai sektor. Pemulihan ekonomi yang sempat terhenti menjadi tugas besar bagi pemerintah dan masyarakat.
Namun, kesempatan untuk bangkit semakin terbuka dengan adanya dukungan dari sektor-sektor yang mulai pulih, seperti perdagangan dan industri kreatif.
Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk memastikan pemulihan ekonomi berjalan secara inklusif, dengan mengutamakan kesejahteraan masyarakat di berbagai lapisan, mulai dari sektor UMKM hingga sektor formal.
Salah satu tantangan terbesar adalah memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi yang terjadi dapat mengurangi kesenjangan yang ada, baik di level wilayah maupun antar kelompok masyarakat.
BACA JUGA:Berikan Trauma Healing bagi Anak Korban Puting Beliung
Di tengah upaya pemulihan tersebut, Indonesia menghadapi ketimpangan ekonomi yang cukup signifikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan, serta antar kelompok masyarakat.
Banyak daerah di luar Pulau Jawa, terutama yang terisolasi, masih kekurangan infrastruktur dan akses ke layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan.
Sebagai contoh, di wilayah Indonesia timur, akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas masih terbatas, sementara di daerah perkotaan, fasilitas tersebut sudah lebih mudah dijangkau.
Oleh karena itu, refleksi awal tahun ini seharusnya mengingatkan kita untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di daerah-daerah tertinggal, memastikan pemerataan dalam berbagai aspek kehidupan, serta mengutamakan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.