50 Anggota DPRD Kabupaten Cirebon Siap Perjuangkan Aspirasi Masyarakat

Reporter: M Hasanuddin |

Editor: M Hasanuddin |

Senin , 17 Mar 2025 - 17:07

KUNJUNGAN KERJA: Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Dr Sophi Zulfia SH MH saat silaturahmi dan Kunjungan Kerja dalam reses kedua di Blok Kliwon Desa Cipeujeuh Kulon. -ist-

CIREBON-Seluruh anggota DPRD Kabupaten Cirebon menggelar reses kedua masa sidang 2024-2025 selama enam hari sejak Senin hingga Sabtu (10-15/3), di daerah pemilihan (dapil) masing-masing.

Kegiatan ini menjadi momen penting para wakil rakyat untuk menyerap langsung aspirasi masyarakat di lapangan. Banyak persoalan di Kabupaten Cirebon yang ditumpahkan masyarakat di hadapan anggota legislatif.

Persoalan klasik yang tak pernah tuntas misalnya, tak jauh dari jalan rusak, banjir, pendidikan, kesehatan, hingga peningkatan ekonomi masyarakat.

Aspirasi ini mencerminkan persoalan dasar yang masih dihadapi masyarakat di berbagai wilayah dan menjadi catatan penting bagi pemerintah daerah untuk segera ditindaklanjuti.

Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Dr Sophi Zulfia SH MH mengatakan, seluruh anggota dewan telah turun ke masyarakat sejak awal pekan kemarin.

Dalam kegiatan reses, para legislator mendengarkan berbagai keluhan dan masukan warga, mulai dari persoalan infrastruktur jalan, pendidikan, kesehatan, pelatihan kerja, hingga peningkatan ekonomi masyarakat atau bantuan modal usaha.

“Reses bukan sekadar kegiatan seremonial. Ini adalah bentuk nyata komitmen kami untuk hadir di tengah-tengah masyarakat dan menyerap langsung aspirasi mereka,” ujar Nana, Senin (17/3).

Menurutnya, seluruh aspirasi yang dihimpun selama reses akan dibawa ke rapat dewan dan disesuaikan dengan skala prioritas pembangunan daerah.

Ia menjelaskan, sinergi antara masyarakat, DPRD, dan pemerintah daerah sangat penting dalam perencanaan pembangunan yang tepat sasaran.

“Sejumlah anggota dewan juga menyampaikan temuan di lapangan. Misalnya, masih adanya jalan desa yang rusak, implementasi Program Jaminan Universal Health Coverage (UHC) yang sulit diakses, serta kebutuhan peningkatan kualitas sekolah dan ekonomi,” kata Nana.

Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Abdul Kodir mengatakan, berbagai aspirasi masyarakat saat melaksanakan kegiatan reses di beberapa desa, mulai dari Kecamatan Susukan, Arjawinangun, hingga Kaliwedi.

50 anggota dprd kabupaten cirebon siap perjuangkan aspirasi masyarakat                            cirebon-seluruh anggota dprd kabupaten cirebon menggelar reses kedua masa sidang 2024-2025 selama enam hari sejak senin hingga sabtu (10-15/3), di daerah pemilihan (dapil) masing-masing. 
kegiatan ini menjadi momen penting para wakil rakyat untuk menyerap langsung aspirasi masyarakat di lapangan. banyak persoalan di kabupaten cirebon yang ditumpahkan masyarakat di hadapan anggota legislatif.

persoalan klasik yang tak pernah tuntas misalnya, tak jauh dari jalan rusak, banjir, pendidikan, kesehatan, hingga peningkatan ekonomi masyarakat.
aspirasi ini mencerminkan persoalan dasar yang masih dihadapi masyarakat di berbagai wilayah dan menjadi catatan penting bagi pemerintah daerah untuk segera ditindaklanjuti.
ketua dprd kabupaten cirebon, dr sophi zulfia sh mh mengatakan, seluruh anggota dewan telah turun ke masyarakat sejak awal pekan kemarin. 
dalam kegiatan reses, para legislator mendengarkan berbagai keluhan dan masukan warga, mulai dari persoalan infrastruktur jalan, pendidikan, kesehatan, pelatihan kerja, hingga peningkatan ekonomi masyarakat atau bantuan modal usaha.

“reses bukan sekadar kegiatan seremonial. ini adalah bentuk nyata komitmen kami untuk hadir di tengah-tengah masyarakat dan menyerap langsung aspirasi mereka,” ujar nana, senin (17/3). 
menurutnya, seluruh aspirasi yang dihimpun selama reses akan dibawa ke rapat dewan dan disesuaikan dengan skala prioritas pembangunan daerah. 
ia menjelaskan, sinergi antara masyarakat, dprd, dan pemerintah daerah sangat penting dalam perencanaan pembangunan yang tepat sasaran.

“sejumlah anggota dewan juga menyampaikan temuan di lapangan. misalnya, masih adanya jalan desa yang rusak, implementasi program jaminan universal health coverage (uhc) yang sulit diakses, serta kebutuhan peningkatan kualitas sekolah dan ekonomi,” kata nana. 
sementara itu, anggota dprd kabupaten cirebon, abdul kodir mengatakan, berbagai aspirasi masyarakat saat melaksanakan kegiatan reses di beberapa desa, mulai dari kecamatan susukan, arjawinangun, hingga kaliwedi. 
infrastruktur jalan yang rusak, layanan kesehatan, dan minimnya sarana prasarana pendidikan menjadi keluhan utama warga.
dalam kegiatan yang digelar warga berharap adanya perhatian serius dari pemerintah daerah terhadap pelayanan dasar hingga infrastruktur jalan. 
“jalan rusak bukan hanya menyulitkan aktivitas warga, tapi juga berdampak pada ekonomi karena menghambat distribusi hasil pertanian dan perdagangan lokal,” kata abdul kodir. 
selain masalah jalan, isu pelayanan kesehatan juga mencuat, yakni implementasi program jaminan uhc yang sulit diakses. 
mereka mengeluhkan belum semua warga terdaftar sebagai peserta aktif, padahal sangat membutuhkan layanan tersebut. “harus ada pendataan ulang dan pendampingan agar masyarakat tidak kesulitan saat berobat,” kata abdul kodir. 
masalah pendidikan juga tak luput dari sorotan, warga menyampaikan keluhan terkait kurangnya fasilitas penunjang di sekolah-sekolah, mulai dari mebeler hingga ruang kelas yang rusak.

melihat kondisi ini, anggota dprd dapil iii itu berjanji akan membawa seluruh aspirasi ini ke ekskeku dan mendorong dinas terkait untuk segera menindaklanjuti. 
ia menekankan pentingnya sinergi antara dprd, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam membenahi persoalan-persoalan mendasar yang masih dihadapi desa-desa.
“kita tidak bisa tutup mata. infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan adalah kebutuhan dasar yang wajib kita perjuangkan bersama,” tegasnya. 
politikus pdi perjuangan itu menambahkan, babsa reses ini sekaligus menjadi sarana untuk mempererat hubungan dengan konstituennya dan memastikan suara warga benar-benar sampai ke pengambil kebijakan. (sam)