Okupansi Metland Hotel Cirebon Tetap Tumbuh di 2024
MENINGKAT: Okupansi Metland Hotel Cirebon semakin tumbuh di 2024.-METLAND HOTEL CIREBON FOR RADAR CIREBON-
CIREBON - Menutup tahun 2024, okupansi Metland Hotel Cirebon mencapai rata-rata 80% pada momen libur Natal dan Tahun Baru, periode 21 Desember 2024 hingga 4 Januari 2025.
Angka ini sedikit menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu pada momen yang sama. Meski demikian, secara year on year, okupansi sepanjang tahun 2024 masih mengalami pertumbuhan.
General Manager Metland Hotel Cirebon, Martino Yuda, menuturkan bahwa momen libur Natal dan Tahun Baru kali ini sedikit mengalami penurunan karena beberapa faktor.
Salah satunya adalah momen libur yang tidak bertepatan dengan long weekend. Keterbatasan waktu libur membuat tamu pada momen Natal dan Tahun Baru kali ini lebih didominasi oleh warga Ciayumjakuning.
“Sebelumnya, tamu pada saat Tahun Baru didominasi oleh tamu dari Jabodetabek, kini lebih banyak dari Cirebon Raya,” jelasnya.
Meski demikian, okupansi sepanjang tahun 2024 di Metland Hotel Cirebon masih tetap tumbuh sebesar 6% secara year on year.
Pertumbuhan ini tetap bergeliat meski sedikit melambat. Pendapatan tertinggi berasal dari tamu yang menginap serta penjualan makanan dan minuman.
“Sekitar 43% hingga 50% tamu kami merupakan tamu bisnis, sementara sisanya adalah tamu leisure,” ungkapnya.
Pada tahun ini, pihaknya tetap optimis untuk dapat meningkatkan okupansi. Melalui beberapa strategi, mereka yakin pertumbuhan okupansi akan terus tercapai tahun ini.
“Renovasi kamar telah kami lakukan untuk memberikan kenyamanan dan pengalaman yang mengesankan bagi para tamu,” terangnya.
Beberapa tantangan pun diakuinya akan dihadapi tahun ini, seperti perubahan kebiasaan pelanggan.
Mulai dari kemudahan transaksi yang kini diinginkan dengan sistem cashless, hingga kebiasaan pemesanan kamar yang kini berubah drastis.
“Beberapa tahun lalu, tamu mulai memesan kamar untuk Lebaran dua hingga tiga bulan sebelumnya. Kini, mereka lebih suka melakukan pemesanan last minute,” ujarnya.
Perubahan kebiasaan ini, menurutnya, didukung dengan semakin mudahnya pelanggan untuk melakukan pemesanan kamar melalui berbagai platform. Selain itu, pelanggan kini semakin pintar dan kritis.