Konsistensi Seorang Mukmin dalam Beribadah

Ilustrasi menunaikan salat.-istimewa-

BACA JUGA:Cirebon Kembali Capai Inflasi Terendah di Jawa Barat

Jadi ia takbir, membaca surat, niat ruku, sujud, berdiri dan duduk dengan hatinya Dan setiap orang mendapatkan sesuai yang diniatkannya.

Kedelapan, wajib bagi orang yang sakit mengerjakan shalat di waktunya (tidak boleh sampai keluar waktu), dia mengerjakan sesuai dengan kemampuannya sebagaimana yang telah dijelaskan dan tidak boleh mengakhirkan satu shalat dari waktunya.

Jika menyulitkan bagi orang yang sakit mengerjakan shalat di waktunya, maka boleh baginya menjamak shalat (menggabungkan shalat) yaitu menjamak shalat Dzuhur dan Ashar atau Maghrib dan Isya. Boleh dilakukan dengan jamak taqdim atau pun jamak takhir. 

Begitu berharganya nikmat kesehatan. Seseorang baru bisa merasakan nikmatnya sehat setelah merasa sakit, sehingga kita senantiasa bersyukur, merasa senang, dan tidak melalaikan nikmat kesehatan serta selalu menggunakan nikmat kesehatan dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat. Semoga. (*)

*Penulis adalah Dosen Agama Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Bhakti Husada Indonesia

Tag
Share