CIREBON – Entah apa sebabnya, partai Gerindra Kota Cirebon akan restart atau memulai dari awal lagi proses penjaringan dan penyaringan bacawalkot.
Berarti partai berlambang burung garuda ini akan bekerja cepat di sisa waktu dua bulan lagi jelang dibukanya pendaftaran pasangan calon (paslon) walikota/wakil walikota oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Ya, dari informasi yang ada dimana partai Gerindra Kota Cirebon mendadak memutuskan untuk tidak meneruskan tahapan seleksi penyaringan bakal calon walikota (Bacawalkot) Cirebon pada Pilkada 2024.
BACA JUGA:Kasus Dana Tabungan dan Deposito di Perumda Bank Cirebon, Kerugian Lebih dari Rp3 Miliar
Padahal, sebelumnya belasan nama telah terjaring dan disaring hingga menyisakan dua nama.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Daerah (Bappda) Partai Gerindra Kota Cirebon, Asep Kurnia menjelaskan, terakhir, memang penjaringan di Gerindra sudah mengerucut kepada dua nama.
Bahkan sampai awal pekan lalu, sudah menjadi hanya satu nama, yakni Sri Budiharjo Herman (SBH).
BACA JUGA:Pj Walikota Ikut Media Gathering Jurnalis Kota Cirebon
“Sudah mengerucut dua, bahkan sudah jadi satu, karena dalam perkembangannya, tidak ada komunikasi lanjutan dengan Pak dr Asad,” ungkap Asep kemarin.
Namun secara mengejutkan, pada hari Rabu pekan lalu atau 19 Juni 2024, setelah melakukan verifikasi dan validasi, Partai Gerindra menyatakan bahwa ada beberapa pertimbangan terhadap SBH. Sampai akhirnya, Gerindra memutuskan untuk menghapus nama SBH dalam proses penjaringan.
“Ada beberapa pertimbangan yang membuat Gerindra memutuskan itu. Semua persyaratan yang sudah dikumpulkan, sudah kami kembalikan kepada yang bersangkutan,” jelas Asep.
BACA JUGA:Kasus Dana Tabungan dan Deposito Nasabah, Jaksa Obok-Obok Perumda Bank Cirebon
Atas kondisi tersebut, kata Asep, maka saat ini, Partai Gerindra Kota Cirebon kembali melakukan proses awal penjaringan. Hanya saja, dilakukan secara intern dan tertutup.
Bahkan, diakui Asep, saat ini, dua tokoh sedang intens berkomunikasi dengan Gerindra. Namun ia belum bisa membuka dua nama tokoh tersebut.
Ia hanya memberikan clue, bahwa keduanya adalah tokoh eksternal, bukan kader Gerindra.