Makan Bergizi Gratis di Cirebon Belum Mulai, Masih Perlu Penyempurnaan Layout Dapur

Salah satu dapur umum untuk Makan Bergizi Gratis (MBG) di Palmerah, Jakarta. Untuk Kota Cirebon, program MBG baru akan dimulai 13 Januari 2025.-anisha Aprilia-disway-radar cirebon

CIREBON- Dapur untuk memasak makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Cirebon belum ngebul. Masih perlu penyempurnaan layout atau tata letak dapur seperti yang direkomandasikan tim Badan Gizi Nasional (BGN). 

Hal itulah yang membuat Kota Cirebon belum langsung menjalankan program MBG pada hari pertama, Senin (6/1/2025).

Di Kota Cirebon, Yayasan Miftahul Ulum menjadi salah satu mitra pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Hal ini dibenarkan Humas Yayasan Miftahul Ulum, Elis Suswati. Ia mengatakan bahwa pihaknya sudah mempersiapkan pendistribusian tahap pertama di awal Januari 2025 ini. “Persiapan kita sudah 80 persen," ujarnya saat dihubungi Radar Cirebon, Senin (6/1/2025).

Sementara Ketua Pembina Yayasan Miftahul Ulum, Otong Iip menyatakan bahwa sebelumnya pihaknya telah merencanakan pendistribusian program MBG itu pada Senin (6/1/2025). 

BACA JUGA:Fabrizio Romano Sudah ‘Umumkan’ Patrick Kluivert sebagai Pelatih Timnas Indonesia

Hanya saja, jadwal tersebut harus mundur akibat adanya penyempurnaan layout dapur yang direkomendasikan tim BGN. “Ada verifikasi layout dapur di minggu lalu. Ada penyempurnaan oleh tim BGN, sehingga kami menindaklanjuti perubahan tersebut dan membutuhkan waktu 3-4 hari ke depan." katanya.

Oleh karena itu, pihaknya pun mengusulkan ke BGN bahwa operasional MBG diundur dan baru akan melakukan pendistribusian mulai tanggal 13 Januari 2025 mendatang. Lebih lanjut Otong menjelaskan bahwa Yayasan Miftahul Ulum sudah 15 tahun mengelola dapur. Mengingat yayasan tersebut membawahi sekolah model Islamic Boarding School, sehingga sudah terbiasa menyediakan makanan 3 kali sehari buat siswa-siswinya.

“Jadi, berawal dari kami punya pengalaman dan sampai saat ini kami masih melakukan, sehingga kami berinisiatif bahwa program ini di samping bisa memenuhi untuk sekolah kami, tapi bisa memenuhi sekolah-sekolah di sekitar," ujarnya.

Masih menurut Otong, di sekitar Sekolah Telekomunikasi Sekar Kemuning yang dikelolanya, terdapat banyak sekolah dengan cukup banyak jumlah siswanya. Diperkirakan ada sekitar 10 ribuan siswa. Mulai PAUD, TK, SD, SMP hingga SMA di sekitar radius 3 kilometer dari sekokahnya. 

BACA JUGA:Kamsahamnida Coach Shin

Bahkan, turut pula ada ibu hamil, ibu menyusui dan balita, yang nantinya akan didistribusikan melalui posyandu. Sehingga pihaknya pun berinisiatif untuk mengajukan program tersebut. “Alhamdulillah, atas verifikasinya kami dinyatakan bisa bergabung sebagai mitra," ungkapnya. 

Menurutnya, dengan kebutuhan di Kota Cirebon yang mencapai 60 ribuan siswa, dibutuhkan setidaknya 20 dapur umum. “Jadi, yayasan kami itu permulaan dulu, setelah ini akan terus bertambah secara bertahap," katanya.

DISDIK DAN SEKOLAH SIAP JALANKAN MBG

Kepala Disdik Kota Cirebon, Kadini SSos MAP, mengakui hingga Senin (6/1/2025), semua satuan pendidikan di bawah Disdik Kota Cirebon belum melaksanakan program MBG. Pihaknya juga masih menunggu informasi kapan program MBG akan dimulai di Kota Cirebon. 

Tag
Share