Minyak Goreng Dijual di Atas Harga Eceran Tertinggi
KAGET MINYAK MAHAL: Pj Walikota, Drs Agus Mulyadi MSi didampingi Pj Sekda Dr Iing Daiman MSi melakukan sidak ke Pasar Jagasatru, Selasa siang (7/1).-ABDULLAH/RADAR CIREBON-
CIREBON – Harga minyak goreng di pasar tradisional ternyata melambung tinggi.
Bahkan, harga yang dijual justru melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET).
Hal ini terungkap saat Pj Walikota Cirebon, Drs Agus Mulyadi MSi melakukan sidak ke Pasar Jagasatru, Selasa siang (7/1).
Agus didampingi Pj Sekda Dr Iing Daiman MSi menemukan bahwa Minyak Kita dijual di atas HET.
HET yang ditetapkan adalah Rp15.700, namun di Pasar Jagasatru, minyak tersebut ditemukan dijual seharga Rp17.500.
Rizki, pedagang Pasar Jagasatru menjelaskan terpaksa menjual minyak goreng Minyak Kita di atas harga HET karena modalnya sudah melebihi HET.
Ia mengaku tidak mungkin menjual minyak goreng dengan harga HET karena akan merugi.
Rizki menyampaikan bahwa harga minyak goreng yang seharusnya mengikuti HET sebesar Rp15.700, namun dirinya membeli Minyak Kita dengan harga Rp15.800. Lalu menjualnya dengan harga Rp17.500.
“Tidak mungkin saya jual minyak goreng ini (Minyak Kita) dengan HET, karena modal saya sudah di atas HET. Jadi saya jual Rp17.500, dari modal awal Rp15.800, sedangkan HET Rp15.700,” beber Rizki.
Pj Walikota Agus Mulyadi, di depan pedagang Pasar Jagasatru, mengaku kaget karena Minyak Kita dijual di pasar melebihi HET.
Ternyata, penjelasan dari pedagang menunjukkan bahwa modal mereka membeli Minyak Kita memang di atas HET, karenanya mereka menjualnya di atas HET, hingga mencapai Rp17.500.
“Kaget juga karena dijual di atas HET. Ternyata, pedagang membeli Minyak Kita dengan modal yang lebih tinggi, jadi wajar kalau mereka menjualnya lebih mahal,” ujarnya.
Menurut Agus, sebelum sidak ke Pasar Jagasatru, dirinya juga telah melakukan sidak ke Distributor 1 dan Distributor 2.
Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan adalah Rp14.500 per liter di Distributor 1 (D1) dan Rp15.500 per liter di Distributor 3 (D3).