UGJ Gelar Industrial Gathering dan Start-Up Expo

CIPTAKAN GENERASI EMAS: Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon, pada Senin (6/1), menggelar Industrial Gathering dan Start-Up Expo.-ist-RADAR CIREBON

CIREBON - Bisnis start-up menjadi daya tarik bagi generasi milenial. Oleh karena itu, Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon, pada Senin (6/1), menggelar Industrial Gathering dan Start-Up Expo.

Ketua Lembaga Inovasi dan Pengembangan UGJ, Dr Kartono MSi mengatakan bahwa kegiatan ini digelar dalam rangka Dies Natalis ke-64 UGJ.

Industrial gathering ini diselenggarakan sebagai sarana untuk memfasilitasi dosen dan dunia industri dalam menggagas riset yang relevan dengan industri di masa depan.

“Oleh karena itu, kami menghadirkan narasumber dari analis pemanfaatan IPTEK dari BRIN terkait inovasi dan hilirisasi berbasis riset di dunia industri, serta strategi membangun start-up melalui inovasi berkelanjutan,” kata Kartono.

Melalui acara ini, UGJ juga memfasilitasi 144 mahasiswa MBKM Kewirausahaan dengan membuka stand di lokasi acara.

Rektor UGJ, Prof Dr Ir Achmad Faqih SP MM mengatakan bahwa kegiatan ini sangat baik untuk membangun mahasiswa menjadi generasi emas 2045. 

“Akan lahir generasi unggul yang dapat membawa Indonesia menjadi negara terkuat dalam bidang ekonomi. Secara ekonomi, Indonesia berpotensi menjadi negara unggul di dunia,” ujarnya.

Menurut Faqih, hampir semua produk di dunia saat ini dikuasai oleh Cina. Ia mencontohkan bahwa kaus tim sepak bola Barcelona ternyata diproduksi di Cina, dan negara tersebut menguasai kewirausahaan global.

Faqih berharap, ke depan, Indonesia tidak hanya menjadi generasi konsumen yang mengandalkan produk luar negeri, tetapi juga mampu membuat produk UMKM anak bangsa yang mendunia.

“Harus bangga jika produk anak bangsa memiliki franchise di Perancis, Inggris, dan berbagai negara di dunia,” ujarnya.

Kementerian Dikti, menurut Faqih, berupaya mencetak 1 juta pengusaha baru, dan mahasiswa memiliki potensi besar untuk menjadi orang kaya.

Oleh karena itu, mahasiswa tidak seharusnya bercita-cita menjadi karyawan, karena hidup sebagai karyawan cenderung pas-pasan. 

“Mudah-mudahan, muncul bibit unggul di kalangan mahasiswa menuju Indonesia Emas 2045,” harapnya.

Ketua Yayasan Pendidikan Swadaya Gunung Jati (YPSGJ), Prof Dr. Mukarto Siswoyo MSi mengatakan bahwa kolaborasi penthahelix diperlukan untuk mengembangkan riset industri.

Tag
Share