Tak Ingin Calon Tunggal di Sumut dan Jatim, PDIP Persiapkan Lawan Terbaik

Minggu 21 Jul 2024 - 18:28 WIB
Reporter : Deden F
Editor : Deden F

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan, isu upaya agar hanya ada pasangan tunggal di Pilkada Sumatera Utara dan Jawa Timur tidak akan terjadi. Ia menegaskan, PDIP bisa mencalonkan pasangan sendiri di Pilgub Sumut. 

Sementara di Jatim, komunikasi politik terus dilakukan agar PDIP bisa mengusung pasangan calon. Komunikasi itu tengah dibangun bersama PKB.

“PDI Perjuangan di Sumut bisa mencalonkan sendiri. Di Jawa Timur, kami juga sedang menyiapkan kerja sama politik. Sehingga kotak kosong itu tidak akan terjadi untuk Provinsi Jawa Timur dan Sumatra Utara. Karena ini juga mencerminkan aspirasi rakyat terhadap adanya alternatif-alternatif pemimpin,” kata Hasto di Jakarta, Sabtu (20/7).

Ia memastikan, PDIP akan terus bergerak cepat menghadapi Pilkada Serentak 2024. Bahkan, pada Selasa (23/7), PDIP akan menggelar pelatihan tim kampanye pada batch ketiga. Hasto menyebut, lebih penting menyiapkan mesin partai untuk bekerja, lalu dilanjutkan figur calon kepala daerah sebagai prioritas berikutnya.

BACA JUGA:Ketua DPR Soroti Layanan Kesehatan, sampai Ambulans pun Ada Pungli

“Kami menunjukkan pergerakan mesin partai dalam perencanaan strategis untuk memenangkan pilkada berdasarkan kekuatan mesin partai yang menyatu dengan rakyat itu terus dilakukan,” ucap Hasto.

Sementara, terkait Pilkada Jakarta, lanjut Hasto, pihaknya masih melakukan pengkajian. Ia mengaku nama-nama seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, Pramono Anung, dan Andika Perkasa juga masuk bursa cagub.

“Ya, Jakarta kita cermati masih sangat dinamis. Justru berbagai wacana yang muncul saat ini baik itu terkait dengan Pak Ahok, terkait dengan pak Anies, termasuk kombinasi keduanya atau kemungkinan rivalitas di antara keduanya atau munculnya figur baru, seperti Pak Pramono Anung," papar Hasto.

"Kami juga mendapat informasi dari teman-teman civil society, Mbak Bivitri misalnya, ada juga yang mengusungnya. Mbak Bivitri ini ketika menyandingkan film Dirty Vote itu di Jakarta itu, yang nonton hampir 8 juta orang. Itu bagian dari dinamika yang menyehatkan demokrasi,” sambungnya.

BACA JUGA:Badai Magnetik Landa Bumi dalam Beberapa Hari Terakhir, Begini Penjelasan BMKG

Ia melanjutkan, PDIP terus membuka suatu ruang bagi hadirnya calon-calon pemimpin tersebut, berdasarkan suara arus bawah partai. 

“Muncul juga nama Mas Pramono Anung. Di Jawa Timur muncul nama ibu Tri Rismahirini, di Jawa Tengah muncul nama Pak Andika, ada Pak Hendi, ada yang mengatakan pak Andika juga cocok di Jakarta. Ini semua masih dicermati oleh PDIP,” pungkas Hasto. (jpnn)

Kategori :