Strategi Pendidikan Merata

ilustrasi pendidikan-Mahendra Aditya-radar kudus

Oleh: Endang Kurnia

PENDIDIKAN merupakan proses adalah seseorang memperoleh pengetahuan, keahlian, nilai-nilai, dan sikap yang diperlukan untuk mengembangkan bakat.

Sehingga diharapkan mereka dapat berperan secara efektif dalam masyarakat. Tujuan utama pendidikan adalah mempersiapkan seseorang agar dapat mengatasi tantangan kehidupan.

Selain itu, pendidikan juga berperan membentuk kepribadian, mengembangkan potensi, serta membantu meningkatkan kemampuan dalam berpikir, inovatif, komunikatif, dan bekerja sama.

Berikut contoh kesenjangan pendidikan di pedesaan dan perkotaan. Misalnya murid SD di Lebak, Banten, yang harus meniti kabel baja untuk menyeberang sungai pulang sekolah.

BACA JUGA:ONH Naik Lagi?

Ada juga contoh kesenjangan infrastruktur sekolah, seperti kondisi memprihatinkan dinding bambu dan lantai tanahy madrasah di pelosok Ambalawi, Kabupaten Bima, NTB. Tentu hal ini sangat berbeda dengan sekolah di perkotaan.

Selain itu, kesenjangan pendidikan yaitu guru di pedesaan dan perkotaan. Contohnya jumlah guru yang hampir 80 persen tersebar di kota dan 20 persen tersebar di desa di Sulawesi Selatan.

Pengaruh ketidakmerataan pendidikan memiliki dampak negatif pada masyarakat dan ekonomi negara. Kesenjangan sosial dan ekonomi menjadi begitu besar.

Seseorang yang tidak memiliki akses pendidikan yang baik, akan lebih sulit mendapatkan kesempatan dalam kehidupan. Seperti pekerjaan yang layak atau penghasilan yang memadai. Hal ini dapat menyebabkan kesenjangan yang sangat besar.

BACA JUGA:Debat Perdana Capres-Cawapres, Bahasa Soal HAM, Korupsi dan Demokrasi

Yang berikutnya, kesenjangan itu dapat menghasilkan rendahnya kualitas tenaga kerja. Ketika sebagian besar seseorang tidak mendapatkan pendidikan yang layak, dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan inovasi dalam sektor industri.

Selain itu, fasilitas yang kurang juga membuat siswa sulit untuk mengembangkan bakat. Ini diperparah dengan kualitas guru yang kurang baik di kawasan pelosok tersebut.

Karena banyak sumber daya manusia yang belum siap menjadi pengajar,terpaksa harus menjadi pengajar.
Sementara itu, perbandingan pendidikan di pedesaan dan perkotaan di Banyuwangi kurang lebih sama. Di pedesaan biasanya akses ke sekolah lebih terbatas.

Karena jarak yang lebih jauh antara rumah dan sekolah. Terdapat pula keterbatasan transportasi yang membuat transportasi menjadi sulit bagi siswa.

Tag
Share