Massa di Madrid Dukung Palestina
Massa dalam jumlah besar menggelar aksi demonstrasi untuk mendukung Palestina di ibu kota Spanyol, Madrid, Minggu (15/9/2024).-ANTARA/Anadolu/py-radar cirebon
SPANYOL - Massa yang besar menggelar demonstrasi di ibu kota Spanyol, Madrid, Minggu (15/9). Aksi ini dilakukan untuk menyatakan dukungan mereka terhadap Palestina. Menanggapi seruan dari berbagai organisasi masyarakat sipil, ratusan orang berkumpul di Plaza Sol dengan mengibar-ngibarkan bendera dan syal khas Palestina.
Protes mereka ditujukan terhadap tindakan pembunuhan oleh Israel yang telah menewaskan sedikitnya 40.000 orang di Palestina dalam 11 bulan terakhir. Saat demonstrasi berlangsung, sirene menggema, dan banyak peserta terbaring di tanah dengan mata tertutup sebagai tanda penghormatan bagi korban warga Palestina yang tewas akibat kekerasan Israel.
Salah satu peserta, Gonzalo Avila Cruz, menyatakan bersimpati terhadap apa yang terjadi di Palestina.
"Saya mencari informasi dari internet setiap hari untuk tetap tahu tentang apa yang terjadi di Palestina. Tidak ada manusia yang bisa bersikap acuh tak acuh terhadap hal ini," ungkap Gonzalo Avila Cruz.
"Saya merasa sakit sejak hari pertama setelah melihat apa yang terjadi," ucapnya kepada Anadolu.
Ia mengkritik ketidaksensitifan dunia terutama negara-negara di Eropa terhadap genosida yang sedang terjadi di Palestina.
BACA JUGA:AGP Workshop Musikalisasi Puisi
"Lebih dari 40.000 orang, termasuk lebih dari 11.000 anak-anak terbunuh, namun dunia masih memperdebatkan apakah ini genosida atau tidak. Ketidakpedulian Eropa membuat saya muak," kata Cruz.
Pengunjuk rasa lain, Angelica Valiero, menekankan pentingnya isu Palestina sebagai peristiwa serius dengan konsekuensi global.
"Ini adalah peristiwa serius dengan konsekuensi global. Membiarkan sebuah negara mencoba melenyapkan suatu bangsa adalah tindakan biadab. Kita semua merasakan hal yang sama," tuturnya.
Reaksi keras diberikan oleh demonstran terhadap pemakaian isu Palestina sebagai alat politik yang bertujuan untuk kepentingan pemerintah. Mereka dengan tegas mengecam Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyebutnya sebagai seorang pembunuh yang seharusnya dihukum secara adil oleh masyarakat internasional.
BACA JUGA:PDAM Mati Total 2 Hari
Maria Hernandez, salah satu peserta lainnya menambahkan, masyarakat internasional harus mendukung perjuangan Palestina, dan tidak hanya memikirkan kepentingan sendiri.
"Orang Palestina adalah bangsa yang ramah, dan melihat mereka menghadapi genosida membuat saya sangat sakit hati. Masyarakat internasional tidak seharusnya hanya fokus pada kepentingan sendiri-sendiri, tetapi harus juga mendukung perjuangan Palestina," ujarnya.
Demonstrasi tersebut menjadi bagian dari gerakan solidaritas global yang menyoroti krisis kemanusiaan di Palestina, dan mengecam tindakan kekerasan yang terus berlangsung di sana.
AKTIVIS AS MEMBAKAR DIRI
Terpisah, seorang aktivis di Boston, Massachusetts, membakar dirinya di depan Konsulat Israel sebagai bagian dari protes terhadap genosida Israel di Jalur Gaza. Insiden tersebut terjadi pada 11 September sekitar pukul 20.10, dimana seorang pria menderita luka bakar serius dan segera dilarikan ke rumah sakit.