Tips Memilih “Jodoh” untuk Anak

ilustrasi-istimewa-

Oleh: Salman Hanafi

Awal tahun pelajaran baru di sekolah mungkin masih cukup lama, mengingat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) biasanya dibuka pada awal Juli setiap tahunnya.

Meski demikian, banyak orang tua sudah mulai mencari informasi lebih awal mengenai sekolah yang akan menjadi “rumah kedua” bagi anak-anak mereka.

Berbagai pertimbangan muncul dalam benak setiap orang tua untuk menentukan pilihan yang terbaik bagi anak mereka.

BACA JUGA:Jadi Buruan Real Madrid

Dalam situasi membanjirnya informasi tentang sekolah, mereka dihadapkan pada keharusan untuk memilih sekolah yang paling sesuai dan mampu mendukung perkembangan anak secara optimal.

Pada saat yang sama, khususnya sekolah-sekolah swasta, juga mulai aktif mempromosikan diri guna menarik minat calon siswa dan orang tua.

Iklan dalam bentuk brosur, poster, hingga iklan digital sering kali mulai disebarkan ke rumah-rumah, jalan-jalan, bahkan media massa seperti televisi.

Setiap orang tua pasti ingin memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anaknya. Akan tetapi setiap anak mempunyai karakter dan bakat yang berbeda.

BACA JUGA:Punya Ambisi Juara Liga Pro Saudi

Tugas kitalah sebagai orang tua untuk mempersiapkan masa depan anak dengan cara memberikan tempat belajar terbaik untuk anak.

Memilih sekolah juga diibaratkan seperti mencarikan jodoh terbaik bagi anak. Dalam falsafah Jawa, keputusan tersebut idealnya mempertimbangkan tiga faktor utama: bobot, bibit, dan bebet, yang meliputi kualitas akademik, reputasi sekolah, serta kecocokan nilai-nilai yang dianut oleh sekolah dengan keluarga. 

Salah memilih sekolah bisa berakibat buruk pada anak. Pasalnya, pemahaman, pengaruh pemikiran, dan kepribadian anak kita, selain di rumah, turut dibentuk di sekolah. Dipengaruhi oleh guru-guru, dan sedikit banyak, juga oleh teman-temannya di sekolah.

Dalam perspektif Islam, pendidikan bukan hanya tentang transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga proses membentuk karakter dan akhlak yang mulia.

Tag
Share