Mengobati Malas Baca

Ilustrasi--

Bagaimana peran dunia pendidikan untuk merawat generasi melalui penguatan literasi? Tidak sampai disitu bila hanya ingin menitipkan generasi dibangku sekolah jika tidak diseimbangi peran orang tua tentu akan kurang efektif.

BACA JUGA:Klasemen Liga Inggris, Liverpool dan Arsenal Menang, City Imbang

Dalam kata lain, membaca menjadi kesadaran setiap generasi, bukan karena sebuah tekanan dari guru. Kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh para generasi yang belajar atau menyandang status murid hingga tatarah mahasiswa yaitu keterampilan membaca (reading skill).

Keterampilan ini sebagai penopang keterampilan lainnya seperti keterampilan menulis (writing skill) dan keterampilan berbicara (speaking skill). Seseorang dapat meningkatkan kemampuannya tidak lepas dari peran dia membaca. Tiga komponen di atas akan mempengaruhi kompetensi yang dimilikinya.

Tidak banyak yang diharapkan pada generasi yang akan datang jika minim pada pengetahuan. Memotivasi generasi milenial hingga generasi z menjadi peran penting, sebab generasi ini sedang berhadapan dengan arus globalisasi yang kuat. Jika tidak dipandu tentu kita akan kehilangan generasi emas yang diimpikan.

GAIRAH BACA

Banyak diantara mereka lupa cara membaca yang baik dan menyenangkan. Banyak pula yang membaca hanya sebatas baca tanpa memahami apa yang dibacanya. Banyak yang beredar informasi yang kurang akurat bahkan berita palsu di masa sekarang akibat kurang pandai ya membaca sebuah informasi.

BACA JUGA:Kylian Mbappe Segera Resmi ke Real Madrid, Sudah Pamitan Ke PSG

Dalam hal ini, membaca menjadi kunci utama dalam rangka menanggulangi kebodohan generasi. Secara pengetahuan, kemungkinan besar mereka masih sangat kekurangan akibat kurang membaca.

Banyak sebab mereka kurang antusias bila diberi lembaran bacaan. Mengenalkan bacaan kepada generasi menjadi tindakan awal untuk mengarahkan terhadap bacaan yang disenangi.

(Nurgiantoro, 2005) mengemukakan bahwa pemilihan bacaan juga haruslah mempertimbangkan faktor budaya karena anak besar dan belajar dari lingkungannya. 

Artinya kebiasaan dalam gaya membaca dikembalikan kepada keinginannya agar tetap terjaga motivasi membacanya. Biarkan anak memilih bacaannya sendiri untuk mendapatkan kepuasan saat membaca dan disisi lain tetap dalam pengawasan.

BACA JUGA:Pecahkan Rekor 32 Kali Tak Terkalahkan

Selain itu, gairah membaca dapat dilakukan dengan memilih waktu yang menyenangkan pula. Pemilihan waktu ini menyesuaikan dengan keinginan hati bila dipandang di malam hari merupakan salah satu waktu fokus membaca, maka dengan senang hati akan mengarahkan dirinya untuk membaca di malam hari.

Memilih waktu juga merupakan sikap konsisten. Sebab tanpa meluangkan waktu untuk membaca, sulit untuk menentukan kapan harus membaca.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan