Gerbang Batas Kota Gapura Nuraga

CIREBON - Cirebon salah satu kota yang kaya akan sejarah dan peninggalan di masa lalu. Itu juga yang menarik akademisi sekaligus peneliti datang ke Kota Udang ini. Bukan instan, penelitian dilakukan selama bertahun-tahun.

Di antaranya, dosen dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Pasundan (Unpas) Bandung yang melakukan penelitian terhadap Lawang Sanga yang ada di Kampungan Mandalangan, Kelurahan Kasepuhan.

Dua dosen itu berkesempatan bertemu dengan Pj Walikota Cirebon Drs H Agus Mulyadi MSi kemarin. Yaitu dosen Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) Unpas Dr Fadhly Abdillah SSn MDs dan dosen Prodi Kriya FSRD ITB Dr Hendhy Nansha SDs MSn MH.

BACA JUGA:Mahfud MD Mundur, Singgung soal Etika

Penelitian dilakukan selama 4,5 tahun. Fadhly memberikan hasil penelitian tentang Lawang Sanga atau Nawa Gapura Marga Raja yang tercatat dalam naskah Pangeran Wangsakerta. Sedangkan Hendhy, memperbolehkan kendaraan Hot Rod khas Cirebon miliknya dipergunakan pada acara-acara penting yang ada di Cirebon.

“Hasil penelitian selama 4,5 tahun ini, saya membuat gambar rancangan model desain gerbang batas kota yakni Gapura Nuraga. Dan Alhamdulillah Pak Pj Walikota sempat bilang ingin Gapura Nuraga itu untuk direalisasikan,” tutur Fadhly.

Alumnus SMA Negeri 7 Kota Cirebon tahun 1995 itu menuturkan, pembangunan di Kota Cirebon akan semakin bernyawa jika melibatkan berbagai elemen masyarakat yang paham betul akan sejarah dan budaya.

BACA JUGA:UGJ Gelar Pelatihan Asesor Kompetensi

Sementara itu, Pj Walikota Cirebon Agus Mulyadi mengapresiasi hasil penelitian yang dilakukan oleh kedua dosen tersebut. Ia berharap, rencana tersebut mendapat sambutan dan dukungan dari berbagai pihak demi perkembangan Kota Cirebon.

“Semoga dapat bergandengan tangan bersama Pemkot Cirebon untuk mewujudkan ini semua, terima kasih atas kontribusi nyata terhadap Kota Cirebon,” ucapnya.

BACA JUGA:Kaget, Tagihan Pajak Bumi dan Bangunan Naik

Sekadar informasi, Lawang Sanga merupakan salah satu bangunan bersejarah yang ada di Kota Cirebon. Sesuai namanya, merupakan bangunan yang memiliki sembilan pintu. Dari jumlah pintu yang ada di situs Lawang Sanga, ternyata ada maknanya tersendiri. Situs Lawang Sanga dijaga dan dirawat oleh seorang juru kunci atau kuncen. 

 

English Version