Selektif Bersikap

Ilustrasi--

Oleh: Ratna Ningsih

DEWASA ini, dengan teknologi semua orang dapat dengan mudah mengakses informasi. Namun, tidak semua informasi bersifat pasti adanya. Kita perlu selektif dalam mengonsumsi sekian informasi apakah hoaks atau bukan.

Dalam rentang waktu tiga tahun sejak Agustus 2019 hingga awal 2023, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI mencatat setidaknya ada 9.546 hoaks tersebar di berbagai platform medsos.

Itu artinya, banyak isu yang penyebarannya tidak bisa dipertanggungjawabkan. Sehingga, kita jangan langsung terpengaruh isu-isu yang belum jelas validitasnya.

Selain mudahnya mengakses isu-isu atau pun informasi, semua orang juga mudah untuk menanggapi balik. Tanggapan itu bisa berupa komentar atau pun konten video.

BACA JUGA:Menyambut Pesta Demokrasi Indonesia Tahun 2024

Dalam hal ini, yang perlu menjadi perhatian yaitu: Pertama, fakta informasi yang ditanggapi benar atau tidak. Kedua, cara menyikapi atau menanggapi bijak atau tidak.

Untuk perhatian kedua, yaitu cara menyikapi suatu konten berita dan lainnya, seharusnya kita perlu pembenahan terlebih dulu sebelum menanggapi suatu hal. Sebuah tanggapan muncul dari penilaian secara subjektif.

Penilaian yang dimaksud yaitu kesimpulan dari hasil komparasi-pertimbangan tentang isu konten dari sudut pandang masing-masing konsumennya.

Sehingga, tidak heran jika satu hal menimbulkan banyak tanggapan yang berbeda-beda, bisa itu tanggapan baik atau pun sebaliknya. Penilaian bahwa suatu hal itu benar maka tanggapannya baik, begitu juga sebaliknya.

BACA JUGA:Sedang Diaudit, Inspektorat: Jangan Ada Pekerjaan di Alun-alun Pataraksa.

Bicara tentang ”penilaian” itu sendiri tidak akan lepas dari persepsi benar-salah. Suatu hal itu dipersepsikan benar tergantung perspektif masing-masing konteks dan pihak. Artinya, benar itu bersifat relatif tergantung siapa, kapan, dan di mana.

Beda halnya kebenaran, yang ini mutlak kuasa Tuhan. Ketentuan-ketentuan tentang kebenaran sudah ditetapkan dengan syariat. Dengan demikian, semua hal yang masih relatif sifatnya bisa saja benar menurut pihak sini, bisa salah menurut pihak sana.

Adalah hal bodoh jika memaksakan pendapat diri diterima, sedangkan setiap orang mempunyai pendapat sendiri.

Tag
Share