Membangun Karakter Siswa di Sekolah Dasar

Yeni Dwi Kurino,M.Pd-istimewa-radar majalengka

Orang tua dengan pola asuh permisif cenderung membiarkan anak menentukan segalanya tanpa memberikan batasan yang jelas. Meskipun anak merasa bebas, pola asuh ini sering kali menyebabkan kurangnya disiplin dan tanggung jawab. Dalam belajar di sekolah dasar, anak-anak dengan pola asuh permisif mungkin menunjukkan kurangnya motivasi untuk menyelesaikan tugas sekolah atau mematuhi aturan kelas. Hal ini dapat menghambat perkembangan karakter yang diperlukan untuk meraih kesuksesan di masa depan.

Pengaruh Pola Asuh terhadap Prestasi Belajar

Pola asuh yang diterapkan di rumah tidak hanya membentuk karakter anak, tetapi juga memengaruhi cara mereka belajar di sekolah. Misalnya, anak-anak dengan pola asuh demokratis cenderung memiliki sikap positif terhadap pembelajaran. Mereka lebih terbuka untuk mencoba hal-hal baru, menerima masukan dari guru, dan bekerja sama dengan teman-teman mereka. Sebaliknya, pola asuh yang terlalu ketat atau terlalu permisif dapat menyebabkan anak kurang termotivasi atau bahkan kehilangan minat dalam belajar.

Selain itu, pola asuh yang baik juga dapat membantu anak mengembangkan keterampilan manajemen waktu, yang sangat penting dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah. Orang tua yang melibatkan diri dalam proses belajar anak, seperti membantu mereka mengatur jadwal belajar dan memberikan dukungan emosional, dapat mendorong anak untuk lebih berprestasi di sekolah.

BACA JUGA:DPRD Jadwalkan Ulang Paripurna Pengumuman Bupati-Wakil Bupati Terpilih

Pola Asuh dan Pembentukan Karakter

Karakter seperti disiplin, tanggung jawab, kejujuran, dan empati tidak hanya penting dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga dalam lingkungan sekolah. Misalnya, anak yang disiplin akan lebih mudah mengikuti jadwal pelajaran dan menyelesaikan tugas tepat waktu. Sementara itu, rasa tanggung jawab membantu anak memahami pentingnya tugas sekolah dan menghargai usaha yang diperlukan untuk mencapainya.

Peran orang tua dalam membangun karakter ini tidak hanya melalui pemberian nasihat, tetapi juga melalui contoh nyata. Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua mereka. Oleh karena itu, orang tua yang menunjukkan nilai-nilai positif, seperti kejujuran dan kerja keras, akan lebih mudah membentuk karakter yang sama pada anak-anak mereka.

Kolaborasi dengan Guru

Untuk mendukung perkembangan karakter anak secara optimal, kolaborasi antara orang tua dan guru sangat diperlukan. Guru di sekolah dapat memberikan informasi kepada orang tua tentang perkembangan anak di kelas, termasuk kekuatan dan kelemahannya. Sebaliknya, orang tua dapat berbagi informasi tentang kebiasaan dan karakter anak di rumah, sehingga guru dapat menyesuaikan pendekatan pengajaran mereka. Kolaborasi ini membantu menciptakan lingkungan yang konsisten antara rumah dan sekolah, sehingga anak merasa didukung dalam setiap aspek kehidupannya.

BACA JUGA:Ratusan Kera Ekor Panjang Berulah

Sehingga dapat ditarik kesimpulan,Pola asuh orang tua memiliki dampak yang signifikan terhadap pembentukan karakter dan keberhasilan belajar anak di sekolah dasar. Dengan menerapkan pola asuh yang demokratis, orang tua dapat membantu anak mengembangkan disiplin, tanggung jawab, dan keterampilan sosial yang diperlukan untuk meraih kesuksesan di sekolah. Selain itu, kolaborasi yang baik antara orang tua dan guru akan memperkuat proses ini, sehingga anak dapat tumbuh menjadi individu yang berkarakter dan siap menghadapi tantangan di masa depan. (*/adv)

Tag
Share