Jelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024, Relawan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Cirebon menggelar kegiatan Tular Nalar Sekolah Kebangsaan. Kegiatan tersebut digelar di SMAN 1 Lemahabang, Kabupaten Cirebon.
Kegiatan ini dilakukan untuk melatih para siswa-siswi, agar paham tentang demokrasi dan pemilihan umum (Pemilu). Sebab, mereka merupakan pemilih pemula pada Pilkada tahun 2024, November mendatang.
Dalam kegiatan itu, mereka yang merupakan pemilih pemula diberikan pemahaman terkait cara untuk mengidentifikasi kabar atau berita hoax. Sehingga, pada Pilkada nanti, mereka tidak termakan oleh berita hoax.
Ketua Relawan TIK Kabupaten Cirebon, Akhmad Rofahan mengatakan, para siswa diberikan pemahaman terkait haknya dalam pelaksanaan pemilihan umum. Dalam kegiatan itu juga diberikan materi terkait pemahaman penginderaan hoax. Sehingga, diharapkan, nantinya para pelajar bisa menangkal hoax, yang biasanya ramai muncul menjelang pelaksanaan Pilkada.
“Bukan hanya aktif dan menyalurkan haknya dalam Pemilu, kita juga berharap, para siswa-siswi bisa menangkal penyebaran hoax saat Pilkada nanti,” kata Rofahan.
Lebih lanjut Rofahan menyebut, pada kegiatan ini, pihaknya menerapkan metode Komunikasi Antar Pribadi (KAP). Ia melibatkan sebanyak 10 fasilitator, yang melakukan pendampingan terhadap masing-masing 10 siswa-siswi.
Dengan menggunakan metode ini, diharapkan materi yang disampaikan oleh para fasilitator bisa lebih mudah ditangkap oleh para siswa-siswi. “Kami lakukan secara interaktif, dan juga menggunakan game dalam penyampaiannya,” ujar Rofahan.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Lemahabang Drs H Asep DS Letnadi menyambut baik kegiatan yang diselenggarakan di sekolah SMA tertua di Kabupaten Cirebon ini. Katanya, siswa-siswi yang terlibat merupakan para calon pemilih pemula, yang sangat rentan terpapar informasi hoax.
Sehingga, menurutnya, kegiatan ini merupakan momen yang sangat tepat bagi para siswa untuk bisa memahami cara bersikap ketika mendapat informasi hoax. “Ini waktu yang tepat bagi para siswa untuk bisa memahami bagaimana cara bersikap, ketika mendapatkan informasi hoax,” pungkasnya. (cep)