CIREBON - Tak pernah bosan, warga Surakarta Kecamatan Suranenggala kembali menggelar aksi demo pada hari Kamis tanggal 7 Maret 2024 kemarin.
Aksi yang ke 3 ini di gelar di depan balai desa setempat.
Aksi unjuk rasa kali ini, lebih ramai dari aksi demo sebelumnya. Terpantau, massa yang melakukan unjuk rasa bertambah. Aksi mereka juga lebih heboh dari demonstrasi sebelumnya.
BACA JUGA:Polresta Cirebon Turun Bersih-bersih Sisa Banjir
Tampak ratusan warga datang dan menuntut kuwu yang saat ini menjabat, agar mundur dari jabatannya.
Kali ini, massa mencoba menerobos barisan polisi yang berjejer di gapura depan kantor balai desa.
Aksi saling dorong dengan petugas terjadi beberapa menit. Gesekan itu, nyari membuat situasi demo ricuh. Tidak lama kemudian, pendemo kembali kondusif.
BACA JUGA:Pemkab Cirebon Tetapkan Tanggap Darurat 7 Hari
Di luar barisan pendemo, banyak pula masyarakat dari luar yang datang hanya untuk menonton aksi demo tersebut.
Riko selaku Koordinator Aksi kembali menyampaikan, tuntutan masyarakat yang masih sama.
Yakni, meminta agar kuwu mundur dari jabatannya.
Tuntutan itu, karena kuwu diduga melakukan tindakan pungli dalam administrasi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan masalah lainnya.
BACA JUGA:Atasi Banjir di Cirebon Timur, Pj Gubernur: Kuncinya Normalisasi Sungai
“Kami juga telah melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian, yang saat ini sedang dalam proses penyelidikan. Kami minta kuwu mundur,” kata Riko.
Seruan aksi mundur oleh pendemo, kian keras. Bahkan, Riko berkomitmen untuk memperjuangkan keadilan dan transparansi dalam Pemerintahan Desa Surakarta.