MAJALENGKA – Areal sawah seluas sekitar 40 hektare di Desa Panyingkiran Kecamatan Jatitujuh terendam banjir.
Banjir ini terjadi akibat cura hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di wilayah Jatitujuh.
Dan, menyebabkan kondisi Sungai Cibuaya meluap dan mengakibatkan banjir.
Kondisi ini memang sering terjadi, terutama saat musim penghujan.
BACA JUGA:Bisa Berbentuk Sembako, Money Politics Sulit Dihindari Karena Alasan Membutuhkan Uang
Imbasnya areal sawah di wilayahnya terdampak banjir hingga dikhawatirkan terancam gagal panen.
Kepala Desa Panyingkiran Kecamatan Jatitujuh, Ana Lesmana menuturkan, hingga Senin 5 Februari 2024 kondisi banjir memang sudah surut.
"Kondisi ini disebabkan luapan Sungai Cibuaya yang membentang di sejumlah desa di wilayah Kecamatan Jatitujuh"
"Karena Sungai Cibuaya ini memang sudah lama mengalami pendangkalan," jelas Ana, kepada Radar.
BACA JUGA:Musrenbang Kelurahan Tarikolot Fokus pada Infrastruktur, Pendidikan dan Kesehatan
Menurut dia, banjir memang tidak mengancam kepada rumah rumah penduduk, karena hujan yang turun pada akhir pekan kemarin merupakan hujan lokal.
Namun pihaknya khawatir memasuki puncak musim penghujan yang diprediksi pada bulan Februari ini bakal berdampak terhadap penduduk, serta puluhan hektare sawah lainnya.
Dia menyebutkan ada beberapa desa di wilayah Jatitujuh yang berada di bentangan Sungai Cibuaya.
Seperti desa di utara di antaranya Desa Jatitujuh, Desa Panyingkiran, Desa Babadjurang, Desa Jatiraga, Desa Sumber Kulon dan Sumber Wetan.
BACA JUGA:Ancaman Banjir Sudah Jadi Persoalan Klise di Kecamatan Lemahwungkuk