Berharap Majalengka Kembali Memiliki Bioskop
BACA JUGA:Menasehati Tanpa Melukai
Nana juga menyebut beberapa bioskop lain di Majalengka seperti bioskop di depan BRI dan bioskop Semaria di Kadipaten.
"Ada lagi bioskop Serbaguna di Kadipaten, Garuda I, Galaxy Kadipaten, dan Jatiwangi," lanjutnya.
Bioskop Garuda adalah salah satu bioskop yang memiliki cabang di beberapa lokasi, termasuk di Kadipaten dan di Kota Majalengka.
Sebelum menjadi bioskop, bangunan ini awalnya adalah panggung sandiwara sejak zaman Belanda.
Menurut Nana, persaingan bisnis perfilman pada masa itu sangat ketat.
BACA JUGA:Dipenuhi Eceng Gondok dan Kumuh, Pengunjung Minta Segera Dibersihkan
Bahkan, pada tahun 1987, dibangunlah bioskop "mewah" yang menyaingi bioskop-bioskop sebelumnya seperti bioskop Galaxy.
Namun, saat itu, bioskop Galaxy menjadi yang paling ramai dikunjungi.
Bahkan, di Galaxy terdapat studio 1 dan studio 2, sehingga orang-orang yang memiliki uang lebih sering menonton di studio 2.
Sekarang, bangunan-bangunan bioskop tersebut hanya menjadi kenangan bagi warga Majalengka. Sebagian besar bangunan bekas bioskop sudah dibongkar, tetapi beberapa masih berdiri.
BACA JUGA:Pimpin Upacara Hardiknas, Pj Bupati Sebut Gerakan Merdeka Belajar Sudah Membumi
"Dulu, harga tiket nonton bioskop berkisar antara Rp100 hingga Rp1.000. Harga Rp100 pada tahun 1970-an bisa membeli semangkuk bakso," kata Nana.
Nana berharap agar industri perbioskopan di Majalengka dihidupkan kembali, mengingat minat penonton yang semakin bertambah.
Selain itu, keberadaan bioskop juga dianggap dapat membantu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Majalengka.
BACA JUGA:Wakil Rakyat Mulai Naik Darah