Menasehati Tanpa Melukai

Ilustrasi--

Oleh: Ratna Ningsih

MANUSIA dianjurkan untuk saling menasihati antar sesama. Karena terkadang manusia masih belum mampu mengambil keputusan sendiri. Manusia sebagai makhluk sosial masih membutuhkan manusia lainnya, untuk membantu dia menjalani kehidupan.

Terkadang, sikap manusia yang labil juga butuh untuk dinasihati agar dia mampu bersikap tenang dan selayaknya manusia dewasa. Menasihati juga biasanya dilakukan oleh seorang yang telah memiliki banyak pengalaman kehidupan agar orang yang dinasihati dapat menjalankan kehidupannya dengan baik.

Diharapkan, orang tersebut tidak akan mengalami kegagalan yang serupa seperti apa yang sudah dialami orang tersebut. Memang benar, menasihati untuk menuju lebih baik. Tetapi sekarang, rata-rata menasihati dengan cara yang salah, menyebabkan seorang yang dinasihati menjadi sakit hati.

BACA JUGA:Dipenuhi Eceng Gondok dan Kumuh, Pengunjung Minta Segera Dibersihkan

Karena menasihati juga memiliki etika, bukan sembarangan menasihati.

Islam mengajarkan umatnya untuk selalu berperilaku santun, termasuk dalam cara menasihati. Ada etika dan aturan dalam memberi nasihat untuk istri, anak, saudara, atau pun orang lain. Dengan begitu, nasihat yang disampaikan bisa diterima dengan baik.

Berikut ini adab menasihati dalam Islam: Pertama, niat untuk mengingatkan. Adab menasihati dalam Islam pertama adalah berniat untuk meningkatkan bukan untuk 'menunjukkan keegoisan' atau pamer. Sangat berbeda jika seseorang memberikan nasihat dengan maksud untuk memperbaiki saudara-saudaramu sebagai cara berdakwah yang baik menurut Islam.

Ini lebih baik dibandingkan untuk ‘menunjukkan diri’ lebih benar, lebih takwa, dan lebih berilmu. Jangan pernah memberikan nasihat dalam kondisi merasa diri lebih baik dari saudara kita, karena itu termasuk kebanggaan dalam Islam.

BACA JUGA:Pimpin Upacara Hardiknas, Pj Bupati Sebut Gerakan Merdeka Belajar Sudah Membumi

Tentu saja, tidak ada manusia yang nyaman jika diberi nasihat dalam posisi yang salah. Berilah nasihat dengan memosisikan diri secara setara bahwa kita masih perlu belajar. Dengan begitu, nasihat yang diberikan akan lebih efektif.

Kedua, memberikan nasihat secara privat. Banyak orang yang salah dalam memberikan nasihat dan merasa paling pintar. Adab menasehati menurut Imam Syafi'i yakni sebaiknya dilakukan dengan cara privat dan empat mata.

Bahkan jika perlu, rahasiakan waktu dan tempat ketika menasihati istri atau orang lain. Ketiga, menggunakan bahasa sopan dan tidak kasar. Adab menasihati lainnya yang juga perlu diperhatikan yakni dengan berbahasa sopan dan tidak kasar.

Meneriaki, memaki, merendahkan, atau memaksa tidak termasuk adab menasihati dalam Islam, meskipun ditujukan untuk kebaikan.

Tag
Share