Gedung Balaikota Harus Lebih ”Kalcer”

LIHAT LANGSUNG: Wakil Walikota Cirebon Siti Farida Rosmawati melihat langsung kondisi Balaikota Cirebon, Jumat (14/3) kemarin. Dia ingin Balaikota jadi lokasi yang ingin dikunjungi siapapun.-ABDULLAH-RADAR CIREBON

CIREBON - Gedung Balaikota Cirebon yang dibangun sejak zaman Belanda, saat ini lebih banyak dimanfaatkan sebagai museum yang memasang diorama perjalanan Kota Cirebon zaman dulu. Namun demikian, kondisi gedung Balaikota ini dianggap masih belum optimal, dan secara estetika, perlu dipoles sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan. 

Wakil Walikota Cirebon Siti Farida Rosmawati SPdI melihat langsung kondisi Balaikota Cirebon, Jumat (14/3) kemarin. Mulai dari museum, taman depan, replika udang, drainase, hingga area parkir. 

Kepada Radar Cirebon, Farida menjelaskan, gedung Balaikota sebenarnya memiliki keunikan tersendiri. Karena, satu-satunya gedung pemerintahan kepala daerah di Ciayumajakuning yang arsitekturnya dari zaman Belanda. 

Salah satu keunikannya, gedung terasa sejuk, karena di ruang tengah terdapat sumur yang sekarang ditutup kaca. Tidak hanya itu, gedung yang masuk dalam benda cagar budaya ini, bisa menjadi daya tarik pariwisata di Kota Cirebon. 

Hadirnya museum yang memasang diorama Kota Cirebon tempo dulu, menjadi titik awal bangkitnya pariwisata Kota Cirebon. Menurut Farida, potensi ini sebenarnya masih perlu dikembangkan, mulai dari sisi estetik gedung, penataan taman, hingga area parkir yang representatif. 

“Replika udang sebagai ikon khas Kota Cirebon tampaknya perlu ditata ulang supaya lebih menjual pariwisata Kota Cirebon. Harus lebih kalcer kalau kata anak muda tuh,” terangnya. 

Kalcer adalah istilah gaul yang berasal dari kata “culture” dalam bahasa Inggris, yang merujuk pada tren, gaya hidup, dan subkultur urban yang populer di kalangan anak muda. Seringkali berkaitan dengan fashion, musik, dan gaya hidup kekinian.

Pihaknya berharap, taman area Balaikota bisa lebih ditata dengan baik, dan ada spot spot tertentu untuk foto, tempat diksusi dan ngopi, sehingga punya kesan mendalam. Bahkan, Gen Z bisa tertarik datang ke Balaikota. 

“Tugu Jogja saja bisa menarik wisatawan. Gedung Balaikota Cirebon seharusnya bisa lebih menarik wisatawan,” tegasnya. (abd)

Tag
Share