Inflasi Ramadan dan Pola Distribusi Perdagangan

ilustrasi-istimewa-
Oleh: Ujang Mauludin
PELAKU usaha dan produsen sejumlah barang yang menjadi idola di bulan Ramadan mulai bersiap diri untuk merauk keuntungan.
Di sisi lain, cuaca ekstrem turut memberikan dampak yang cukup kuat terhadap produktivitas dan pendistribusian komoditas hasil pertanian, terutama tanaman pangan dan hortikultura.
Kondisi ini tidak mustahil akan mengganggu pasokan dan penetapan harga selama Ramadan dan menjelang lebaran.
BACA JUGA:Ratusan Peserta Lomba Tahfizh Cirebon
Biasanya, harga yang terjadi di pasaran menjelang maupun selama Ramadan cenderung meningkat bahkan berlanjut hingga menjelang Lebaran.
Hasrat para pedagang untuk menaikan harga seolah menjadi tuntutan yang biasa dilakukan menjelang maupun selama Ramadan bahkan sampai lebaran.
Kebiasaan masyarakat untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang lebih istimewa dibanding hari-hari biasanya, menjadi peluang prospektif bagi para pedagang yang ingin merauk keuntungan lebih banyak dari biasanya.
Secara nasional, April 2022 yang merupakan masa Ramadan di tahun itu mengalami inflasi month to month (m-to-m) sebesar 0,95 persen.
BACA JUGA:Di Markas PBB New York, CEO XL Axiata Dorong Percepatan Inklusi Digital Berbasis Gender
Sementara Ramadan tahun 2023 yang jatuh pada bulan Maret 2023 mengalami inflasi m-to-m sebesar 0,18 persen. Ramadan tahun 2024 mengalami inflasi m-to-m pada Maret 2024 sebesar 0,52 persen.
Selama tiga tahun terakhir ini, andil inflasi Ramadan dipicu oleh kenaikan harga komoditas-komoditas pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dimana kelompok ini pada tahun 2022 mengalami inflasi m-to-m sebesar 1,76 persen dengan andil inflasi m-to-m sebesar 0,46 persen.
Tahun 2023 kelompok ini mengalami inflasi m-to-m sebesar 0,35 persen dengan andil inflasi m-to-m sebesar 0,09 persen, dan tahun 2024 kelompok ini mengalami inflasi m-to-m sebesar 1,42 persen dengan andil inflasi m-to-m sebesar 0,41 persen.
Seperti biasanya, komoditas pangan yang disertai kenaikan tarif angkutan umum mengiringi tingginya harga yang berlaku selama Ramadan hingga menjelang lebaran.