Peran Penting Literasi Keuangan untuk Hindari Jebakan Berkedok Pinjol
Ilustrasi--
BACA JUGA:Ini yang Digelar Warga Krasak Kecamatan Jatibarang Sehabis Lebaran, Unik dan Menarik
Dengan penguasaan literasi keuangan yang memadai maka masyarakat akan dengan mudah mengenali keuntungan dan risiko dari sebuah fintech.
Ketika masyarakat menyadari kerugian dari sebuah pinjaman online maka diharapkan mereka akan mencari alternatif solusi lain untuk menghadapi masalah keuangan mereka.
Perlu diingat bahwa sangat banyak dari masyarakat yang bisa mencukupi kehidupannya akan tetapi berujung kebangkrutan karena tidak bisa membatasi gaya hidup yang tiada habisnya.
Dalam kasus pinjaman online yang seolah olah bisa disebutkan sebagai rentenir zaman modern maka perlu adanya peran serta dari lembaga pemerintah dan non pemerintah yang bisa dijadikan patokan agar masyarakat bisa mengontrol hasrat pribadi dalam konteks gaya hidup.
Sehingga, cash flow mereka bisa terkontrol dengan baik dalam kehidupan sehari hari. Jebakan dalam kasus pinjaman online sering kita lihat dalam Masyarakat kita saat ini bahkan dikalangan pelajar dan mahasiswa yang sudah memiliki kartu tanda penduduk.
Oleh karena itu, control orang tua dan masyarakat sangat penting untuk menyelamatkan generasi saat ini yang rentan terhadap jebakan berkedok pinjaman online.
Berdasarkan pemaparan di atas, penulis menyimpulkan bahwa literasi keuangan menjadi senjata yang ampuh dalam menangkal jebakan berkedok pinjaman online.
Literasi keuangan merupakan tanggung jawab bersama di semua kalangan saat ini mulai dari diri sendiri dan orang orang terdekat.
BACA JUGA:Tak Ada Kebijakan WFH, ASN di Kota Cirebon Hari Ini Wajib Masuk Kerja
Masyarakat juga harus bisa membatasi gaya hidup yeng berlebihan karena akan merugikan diri sendiri. Masyarakat juga harus bertindak sesuai kemampuan bukan karen keinginan, pengukuran tersebut ada pada individu masing-masing sesuai tingkat pengasilan yang didapat.
Oleh karena itu kita semua harus bertindak secara wajar dan terarah dalam semua hal terutama dibidang keuangan. Kita semua berharap jika masyrakat kita mempunyai literasi yang tinggi khususnya di bidang literasi keuangan maka diharapkan akan terhindar dari berbagai jebakan keuangan yang merugikan. (*)
Penulis adalah Mahasiswa S3 Ilmu Pendidikan Bahasa Universitas Negeri Semarang, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon