Kadisdikbud Kuningan Minta Pelajar Harus Mampu Filter Informasi dari Medsos

Kadisdikbud Kuningan U Kusmana usai memaparkan program-program unggulannya kepada Pj Bupati Kuningan Dr H Raden Iip Hidajat MPd.-ist-radar cirebon

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Kuningan U Kusmana SSos MSi membuka seminar bertajuk Smart dalam Bersosmed melalui kegiatan Ngabuburit di Bulan Ramdhan bareng Guru BK Rasa Sohib Bagi Siswa (Ngabakar Sosis).  Kegiatan seminar ini diikuti ratusan pelajar SMP se Kabupaten Kuningan, Jumat (22/3).

Di hadapan para pelajar, Kadisdikbud  menegaskan pentingnya kesadaran dalam menggunakan media sosial. Karena saat ini sangat mudah memperoleh informasi apapun lantaran kemajuan platform berbagai media sosial.

“Media sosial dapat menjadi sarana  untuk berbagi ide, membangun jaringan, dan melakukan  perubahan positif. Tak kalah penting mengingatkan akan antisipasi perundungan atau bullying," jelas U Kusmana.

U Kusmana meminta para pelajar untuk membiasakan diri untuk kritis dalam menerima informasi dan  biasakan melakukan verifikasi. Tujuan verifikasi adalah untuk memastikan berita atau informasi yang diterima tersebut memang benar atau hanya hoaks.

BACA JUGA:Rp13 Miliar untuk Ribuan Guru MDTA

"Sebelum memercayai sebuah cerita atau informasi dari orang lain, cek dulu kebenarannya, serta penting untuk melatih mengenali situs berita yang layak dipercaya," tegas Uu, panggilan akrabnya.

Seminar tersebut diselenggarakan oleh  Musyawarah Guru Bimbingan Konseling  (MGBK) SMP Kabupaten Kuningan melalui zoom meeting. Narasumbernya yaitu Nana Suhendra MPd,

Subkor Kemitraan dan Kelembagaan Media pada Dinas Komunikasi dab Infornasi (Diskominfo) Kabupaten Kuningan.

Nana Suhendra dalam paparannya membahas materi Etika Bermedia Sosial bagi Remaja. Menurut Nana, saat ini masyarakat berada di zaman yang  banjir informasi. Setiap orang bisa memproduksi informasi sendiri dan bisa sampai kepada berbagai lapisan masyarakat, terutaman remaja. 

BACA JUGA:Benarkah Tidurnya Orang Berpuasa Itu Ibadah?

"Untuk itu penting memfilter informasi, memilih konten yang bermanfaat, dan berkontribusi secara positif dalam setiap interaksi online. Disinilah pemahaman akan etika bermedia sosial  perlu diketahui terutama para pelajar, agar  dapat menjaga kesopanan, menghargai perbedaan, dan menghindari penyebaran konten yang merugikan," papar ASN bertubuh subur tersebut.

Nana mengatakan, untuk etika bermedsos bagi remaja, perlu dilakukan pemahaman. Yaitu  agar tidak menjelek-jelekan sesuatu atau seseorang melalui postingan, menghargai pendapat pengguna lain, tahu kapan boleh dan tidak  untuk menandai orang lain di foto atau mempublish foto tanpa seizin pemiliknya.

Selanjutnya membangun reputasi yang positif dengan memberikan ajakan positif, selalu menuliskan sumber pada karya orang lain, pergunakan bahasa yang baik.

“Selain itu, jangan melakukan Cyberbullying, menjaga privasi akun media sosial  dengan baik, hindari penyebaran Suku, Agama, dan Ras (SARA)  Pornografi dan penyebaran aksi kekerasan dan kroscek kebenaran berita atau jangan menyebarkan berita palsu-Hoaks,” sebut dia, Jumat (22/3).

Tag
Share