Dinobatkan Sebagai Penggerak Sekolah Ramah Anak, 60 Persen Guru di SMPN 7 Usia Muda
SMPN7 Kota Cirebon dinobatkan sebagai penggerak Sekolah Ramah Anak (SRA)-dokumen -tangkapan layar
"Ada taman edukasi, teras literasi, lorong kebangsaan, perpustakan, kamar mandi bersih hingga hutan sekolah,” ungkap Euis.
Kemudian, kata Euis, metode pembelajaran hingga tata kelola kelas juga sangat mendukung perkembangan.
Setiap materi dengan ragam metode yang aktif, berbasis proyek dan masalah mengharuskan anak terlibat dan mengalami.
“Komunikasi positif yang terjalin baik antara guru dan siswa di sekolah, memungkinkan setiap anak pun bisa berlaku positif. Hasilnya tidak ada kasus bullying karena sudah terbangun budaya yang baik,” tuturnya.
Euis menegaskan, dari berbagai program yang dilakukan sekolah, tidak lepas dengan komitmen bersama dengan orang tua.
Kemudian saling melakukan evaluasi, terutama dalam pengawasan dan pengendalian lingkungan digital.
“Kolaborasi sekolah, guru, orang tua dan siswa harus terjaga dengan komunikasi yang baik. Ini untuk mewujudkan tempat yang aman dan menyenangkan bagi siswa agar bisa tumbuh dan belajar maksimal,” katanya.