Dongkrak PAD dan Ekonomi Warga
TERINTEGRASI: Kawasan Hutan Kota Sumber sudah terintegrasi dengan area Taman Parkir Sumber serta shelter PKL. Tampak pengerjaan paving block di Kawasan Hutan Kota Sumber sudah selesai, kemarin.-SAMSUL HUDA-RADAR CIREBON
CIREBON-Nuansa Hutan Kota Sumber jauh lebih baik setelah revitalisasi pendestrian lahan 4000 meter bagi pejalan kaki. Terlebih, kawasan tersebut terintegrasi dengan Taman Parkir.
Revitalisasi pendestrian yang menelan anggaran Rp2,1 miliar itu dipastikan memberikan manfaat bagi pengunjung sebagai ruang terbuka publik.
Bupati Cirebon Drs H Imron MAg mengatakan, setelah direvitalisasi, ruang terbuka hijau diharapkan mampu memberikan manfaat bagi pengunjung dan masyarakat sekitar yang ingin menikmati wisata ringan di wilayah Sumber.
“Setelah dilakukan revitalisasi, para pedagang dan pengunjung untuk dapat saling menjaga kebersihan, agar Hutan Kota Sumber tetap bersih dan asri,” kata Imron kepada Radar Cirebon, kemarin.
BACA JUGA:Ridwan Kamil Dapat Tawaran sebagai Menteri
Menurutnya, kawasan Hutan Kota Sumber saat ini sudah terintegrasi dengan Taman Parkir. Artinya, ruang terbuka publik itu dapat meningkatkan roda perekonomian masyarakat sekitar. “Inovasi yang dilakukan terus dilakukan oleh SKPD terkait agar keberadaan ruang terbuka publik itu bisa memberikan manfaat, utamanya bagi ekonomi masyarakat,”tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Fitroh Suharyono SSos menyampaikan, perbaikan Hutan Kota Sumber tersebut sesuai instruksi dari Bupati Cirebon, untuk melakukan penataan ulang agar terlihat indah.
“Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat, maka Hutan Kota Sumber dilakukan penataan kembali,” imbuhnya.
BACA JUGA:TNI-Polri Kejar Penembak Pesawat Wings Air
Fitroh mengatakan, pembangunan yang dilakukan yaitu pada pendestrian atau pengerasan jalur pejalan kaki. “Pedestrian ini meninggikan permukaan jalur pejalan kaki,” kata Fitroh.
Dijelaskannya, walaupun terlihat sederhana, pendestrian tersebut menelan anggaran sebesar Rp2,1 miliar. “Bahan yang digunakan berupa paving block, untuk semua jalur pejalan kaki dengan luas 4.000 meter,” ungkapnya.
Paving block yang digunakan, tambah Fitroh, dari Cisangkan. Berkualitas tinggi setara dengan beton dan tahan lumut. “Kekuatan paving block dari Cisangkan minimal bisa sampai 20 tahun,” katanya. “Perbaikannya sudah selesai di akhir Desember 2023 lalu. Kini masyarakat bisa menikmati hutan kota sebagai tempat wisata sederhana namun kaya manfaat,” pungkasnya. (sam)