Seruan Moral Terus Berlanjut: Presiden dan Elite Harus Jadi Contoh Patuh Hukum

Civitas akademika dan alumni Unpad saat aksi Seruan Padjadjaran: Selamatkan Negara Hukum yang Demokratis, Beretika, dan Bermartabat, digelar pada Sabtu 3 Februari 2024.--

Seruan moral dari kampus-kampus masih terus berlanjut merespons dinamika demokrasi dan politik yang terjadi di Indonesia saat ini terus bertambah. 

Dan, seruan itu juga disampaikan civitas akademika dan alumni Universitas Padjadjaran (Unpad). Aspirasi disampaikan sejumlah guru besar, dosen, mahasiswa, dan alumni dalam aksi Seruan Padjadjaran: Selamatkan Negara Hukum yang Demokratis, Beretika, dan Bermartabat, digelar di halaman Gedung Rektorat Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung, Sabtu (3/2/2024). 

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad Prof Arief Anshory Yusuf mengatakan, salah satu tugas akademisi adalah selalu mengingatkan bahwa akal sehat, hati nurani, juga keberpihakan pada kepentingan publik harus selalu menjadi pedoman dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara. 

“Kalau seandainya akal sehat, hati nurani, dan keberpihakan pada kepentingan publik sudah mulai diabaikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka kami (akademisi) adalah benteng terakhirnya,” kata Prof Arief yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Profesor Unpad. 

BACA JUGA:Cirebon Mall yang Kini Tersisa Beberapa Tenant, Manajemen Coba Bangkit Lagi Tahun Ini

Para akademisi memandang bahwa indikator suatu negara maju bukan hanya dilihat dari tingkat ekonominya saja. Akan tetapi juga melihat kualitas institusinya, yang salah satunya kualitas penegakan hukum dan demokrasi. 

“Jika kualitas institusi ini didobrak oleh banyak pelanggaran etika, norma, dan hukum, maka kekuasaan politik dan ekonomi akan ada di segelintir kelompok,” ujar Prof Arief. 

Sementara koordinator aksi seruan Padjadjaran, Prof Susi Dwi Harijanti mengatakan bahwa seruan moral merupakan bentuk tanggung jawab akademisi. Seruan ini ini dihimpun berdasarkan pemikiran para guru besar, dosen, alumni, dan mahasiswa Unpad. 

Hal ini menjadikan aksi yang dilakukan di Unpad tidak hanya dari para guru besar, tetapi juga ikutsertakan peran aktif dosen, mahasiswa, dan alumni. “(Seruan ini) didasarkan pada prinsip inklusivitas. Kami mengikutsertakan para mahasiswa serta alumni. Oleh karena itu, sumbang saran yang kami sampaikan itu menggambarkan masukan dari para guru besar, dosen, mahasiswa, dan alumni,” ujarnya. 

Lebih lanjut Guru Besar FH Unpad tersebut menjelaskan, petisi Seruan Padjadjaran didukung penuh oleh guru besar, dosen, mahasiswa, dan alumni Unpad. 

BACA JUGA:Kota Cirebon Paling Layak Huni di Indonesia, Urutan Tiga setelah Solo dan Yogyakarta

“Ini menunjukkan betapa seruan moral ini mendapatkan dukungan penuh dari para sivitas akademika Unpad. Seruan Padjadjaran ini merupakan tanggung jawab dari kaum intelektual,” kata Prof Susi Dwi Harijanti. 

Seruan Padjadjaran tersebut disampaikan Guru Besar Fakultas Pertanian Unpad Prof Ganjar Kurnia. Dalam penyampaiannya, aspirasi ini lahir akibat adanya peristiwa sosial, politik, ekonomi, dan hukum yang belakangan ini mengindikasikan penurunan kualitas demokrasi di Indonesia. 

Sebagai tanggung jawab kaum intelektual, kata Prof Ganjar, sivitas akademika Unpad yang menjunjung Pola Ilmiah Pokok Bina Mulia Hukum dan Lingkungan Hidup dalam Pembangunan Nasional menyerukan agar pimpinan negara, pejabat publik, elite politik, kandidat Capres-Cawapres RI, hingga masyarakat untuk bersama dalam melakukan penyelamatan negara hukum yang demokratis, beretika, dan bermartabat.

Tag
Share