5.236 Jiwa Terdampak

BPBD Kabupaten Cirebon mengevakuasi korban banjir di Desa Sutawinangun, Kecamatan Kedawung.-istimewa-radar cirebon
BACA JUGA:Misi Curi Poin di Australia
Deni mengungkapkan bahwa banjir ini disebabkan oleh meluapnya sejumlah sungai akibat curah hujan yang tinggi dan lama, seperti Sungai Cikuprit dan Sungai Kedungpane yang menyebabkan banjir di Desa Sutawinangun. Sungai Cikenanga menyebabkan banjir di Desa Gamel dan Sarabau, sementara di wilayah barat, Sungai Wangan Ayam dan Sungai Ciwaringin meluap, menyebabkan banjir di Desa Gintung Lor, Desa Bojong Kulon, Desa Susukan, Desa Bunder, dan Desa Kedongdong, serta Sungai Pembuang Posong di Desa Bayalangu.
“Empat titik tembok penahan tanggul (TPT) jebol di Desa Gamel, Kecamatan Plered, yang menyebabkan banjir semakin parah,” kata Deni. Untuk itu, tim BPBD turun ke lapangan untuk melakukan evakuasi korban dan melakukan asesmen situasi.
Deni menambahkan bahwa BPBD telah bekerja sama dengan perangkat desa, Dinas Sosial, DPUTR, BBWS, serta instansi terkait lainnya untuk melakukan asesmen dan penyisiran lokasi terdampak.
Langkah darurat lainnya yang dilakukan adalah penyaluran logistik darurat untuk para pengungsi, serta penanganan kesehatan yang bekerja sama dengan PMI dan Dinas Kesehatan. Tim BPBD juga membersihkan pohon tumbang yang menghambat akses jalan.
BACA JUGA:Polisi Periksa Empat Penyebar Surat THR
Selain itu, Deni mengimbau masyarakat dan pihak-pihak terkait untuk turut membantu pemenuhan kebutuhan mendesak di lokasi pengungsian, seperti sanitasi, air bersih, makanan siap saji, selimut, paket kebutuhan keluarga (family kit), serta alat kebersihan.
“Banjir ini mengingatkan kita akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana hidrometeorologi. Oleh karena itu, selain penanganan darurat, diperlukan upaya pencegahan jangka panjang yang melibatkan sinergi lintas sektor untuk melindungi masyarakat di masa mendatang,” tambah Deni.
BPBD Kabupaten Cirebon juga merekomendasikan sejumlah langkah strategis untuk mencegah terulangnya bencana serupa.
Rekomendasi tersebut mencakup rehabilitasi lahan, pengembalian fungsi kawasan hutan di hulu dan tengah daerah aliran sungai (DAS), normalisasi sungai dari hulu hingga hilir, perbaikan infrastruktur pengendali banjir, serta peninjauan ulang tata ruang dengan prinsip pengurangan risiko bencana.
BACA JUGA:DPP PAN Mulai Godok Calon Ketua DPD
Selain itu, penting juga untuk mengembangkan skema adaptasi di wilayah rawan banjir dan memperkuat program konservasi tanah dan air di kawasan permukiman dan pertanian.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan bencana serupa dapat diminimalkan di masa depan. (cep/sam)