Ramadan Membangun Etika Komunikasi

BACA JUGA:SMPN 1 Dukupuntang Gelar Salat Duha Berjamaah

Dengan berbagai tantangan komunikasi sosial yang telah diuraikan, serta nilai-nilai Ramadan yang relevan dengan praktik komunikasi, kini saatnya mendiskusikan bagaimana kita dapat mentransformasi pola komunikasi sosial di era digital berdasarkan perspektif Ramadan.

Nilai-nilai Ramadan seperti pengendalian diri, kejujuran, dan empati dapat menjadi fondasi untuk membangun infrastruktur etika komunikasi digital yang lebih kokoh.

Kita perlu menerjemahkan nilai-nilai tersebut menjadi norma-norma konkret yang menuntun interaksi digital kita sehari-hari.

Di tingkat institusional, universitas, NGO, dan komunitas-komunitas di Makassar dapat berperan dalam merumuskan dan menyosialisasikan etika komunikasi digital yang berbasis pada nilai-nilai lokal dan spiritual.

BACA JUGA:Wakil Walikota: Ramadan Laboratorium Kebaikan

Di tingkat individual, kita perlu mengembangkan apa yang saya sebut sebagai "puasa digital" praktik pengendalian diri dalam mengonsumsi dan memproduksi konten digital.

Ini termasuk membatasi waktu di media sosial, berpikir beberapa kali sebelum membagikan informasi, dan secara sadar menghindari konten yang memicu emosi negatif atau menyebarkan perpecahan.

Semoga refleksi ini dapat menjadi kontribusi kecil dalam upaya bersama untuk membangun komunikasi sosial yang lebih sehat dan masyarakat yang lebih harmonis. (*)

Penulis adalah Ketua Madani Private Learning

Tag
Share