Penyelarasan Investasi Baru dengan Penyiapan Tenaga Kerja

Grafik pertumbuhan tahunan (% yoy) PDB berdasarkan lapangan usaha.--BPS

BACA JUGA:Harga Cabai Rawit Tembus Rp120 Ribu, Termasuk di Cirebon

Dengan lahan tahap pertama seluas 400 hektare dan berada di lokasi strategis diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Barat lebih cepat. Sejauh ini, sudah terdapat satu PMA dan satu PMDN yang dikabarkan akan beroperasi pada tahun 2025.

Dengan target beroperasi pada semester II 2025, selain kesiapan modal kesiapan bahan baku, dan ketersediaan tenaga kerja dari kedua pabrik baru tersebut harus dimonitor oleh pemerintah daerah selaku pemangku kepentingan dan pelaku usaha sebagai operator di lapangan.

Isu menarik yang perlu disiapkan dengan segera adalah ketersediaan tenaga kerja. Tidak hanya jumlah tenaga kerja yang diminta oleh perusahaan, namun kompetensi tenaga kerja yang sudah siap pakai.

Dalam menjalankan perannya sebagai strategic advisory pemerintah daerah, Kantor Perwakilan Bank Indonesia sebagai representasi Kantor Pusat Bank Indonesia, ikut serta dalam proses perencananaan investasi, pelaksanaan, dan evaluasi. Ketiga hal tersebut masuk kedalam fungsi Regional Investor Relation Unit (RIRU). 

BACA JUGA:Sudah Siapkan Rp14,5 Triliun Untuk Penukaran Duit di Wilayah Jabar untuk Ramadan dan Lebaran

Peran nyata yang dilakukan untuk penyiapan operasional kedua investasi baru di KIEM tersebut berupa fasilitasi diskusi antara DPMPTSP Provinsi Jawa Barat, OPD yang menangani ketenagakerjaan dan sekolah kejuruan, serta perwakilan dari kedua investor terkait dengan penyiapan tenaga kerja yang mumpuni.

Isu SDM menjadi menarik karena kebutuhan tenaga kerja terampil versus pasokan yang tersedia di daerah acapkali tidak sinkron.

Dalam bilateral meeting yang dilakukan dalam rangka RIRU akan terpetakan tantangan yang dihadapi dan quick wins yang perlu dilakukan dan rencana strategis jangka panjang dalam rangka pemenuhan tenaga kerja. 

Selain kompetensi dalam menjalankan mesin-mesin pabrik, motivasi dan kesungguhan dalam bekerja juga menjadi tantangan yang dihadapi.

BACA JUGA:Soal Study Tour, KCD Wilayah X Dukung Kebijakan KDM

Diskusi yang mendalami antarpihak diharapkan dapat mempercepat realisasi PMA dan PMDN di Kawasan KIEM sehingga tidak ada roda ekonomi berjalan cepat, namun angka pengganguran juga akan semakin berkurang.

Di sisi lain, keberhasilan kedua investasi tersebut pastinya akan mendatang semakin banyak investasi PMA dan PMDN baru di Jawa Barat. (*)

*Penulis adalah Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cirebon

Tag
Share