KDM Larang Study Tour, Sektor Pariwisata Lokal Merana

Setelah pegiat wisata di luar Jawa Barat bereaksi dengan menutup akses paket wisata dan kunjungan ke Jawa Barat, reaksi dari stakeholder pariwisata di Kuningan mulai bermunculan.-ist-radar cirebon

Setelah pegiat wisata di luar Jawa Barat bereaksi dengan menutup akses paket wisata dan kunjungan ke Jawa Barat, reaksi dari stakeholder pariwisata di Kuningan mulai bermunculan.

Manager F&B Santika Premiere Hotel Linggarjati, Kabupaten Kuningan, Surya menyayangkan dengan kebijakan Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM) terkait larangan study tour.

"Kami sangat menyayangkan keputusan Gubernur Jawa Barat untuk melarang study tour bagi sekolah-sekolah di wilayah Jawa Barat," ungkapnya, Selasa (4/3/2025).

Disinggung mengenai reaksi dari pegiat wisata di luar Jawa Barat yang mulai menghilangkan atau menutup akses kunjungan ke Jawa Barat, Surya menyatakan, bahwa efek tersebut dapat membuat sektor pariwisata lokal menjadi terhambat.

BACA JUGA:Masuk Lebih Pagi, Pulang Lebih Awal

Dikatakannya, kebijakan atau keputusan KDM yang mengundang reaksi pegiat wisata di luar Jawa Barat ini, dapat berdampak negatif terhadap sektor pariwisata. Terlebih, sektor pariwisata di Kabupaten Kuningan mulai berkembang beriringan dengan ekonomi lokal.

"Keputusan ini dapat berdampak negatif pada sektor pariwisata dan menghambat perkembangan ekonomi lokal, yang pada akhirnya akan memengaruhi kesejahteraan masyarakat," katanya.

Lebih lanjut, pihaknya mengaku, magnet dan potensi sektor pariwisata di Kota Kuda menjadikannya berani untuk memulai gebrakan konsep sustainable tourism, gastro tourism dan micro tourism.

"Sebagai seorang hotel expert di Linggarjati Kuningan, Jawa Barat, kami baru saja memulai upaya untuk mendobrak paradigma pariwisata yang ada dengan memperkenalkan konsep sustainable tourism, gastro tourism, dan micro tourism," tutur Surya.

BACA JUGA:Warga Padamulya Serbu Bahan Pokok Murah

Menurutnya, konsep-konsep tersebut seharusnya sudah diperkenalkan sejak dini melalui media study tour, dengan harapan generasi muda dapat lebih memahami budaya lokal, wisata yang berkelanjutan, dan bagaimana mempertahankan budaya-budaya tersebut.

"Seperti yang kita lihat di Ubud Bali, yang telah menjadi contoh sukses dalam mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan, Kuningan sebenarnya dapat menjadi "Bali Baru" yang sangat potensial. Dengan kondisi Bali yang sudah over crowded dan kondisi alam yang sudah mulai terkikis, Kuningan dapat menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan," tuturnya lebih terperinci.

Karena itu, pihaknya berharap agar pemerintah dan stakeholder pariwisata dapat duduk bersama untuk menimbang dan mencari solusi bersama.

"Kami berharap pemerintah dan stakeholders pariwisata dapat duduk bersama untuk menimbang keputusan ini dan mencari solusi yang lebih bijak, yang dapat mendukung perkembangan pariwisata yang berkelanjutan dan berdampak positif pada masyarakat lokal," pungkasnya. (dik)

Tag
Share