Kebijakan dan Inovasi Pendidikan di SDN Kalijaga Permai
SDN Kalijaga Kota Cirebon-istimewa-radar cirebon
Di era digital saat ini, sekolah – sekolah di Indonesia mulai menghadapi berbagai tantangan dalam meningkatkan literasi dan inovasi pendidikan.
Salah satu contoh yang menarik adalah SDN Kalijaga Permai, yang telah menggunakan teknologi seperti Smart TV untuk mendukung proses pembelajaran.
Teknologi ini memungkinkan presentasi materi langsung dari perangkat seperti laptop atau ponsel, sehingga mempermudah penyampaian informasi kepada siswa.
Di SDN Kalijaga Permai, literasi digital menjadi salah satu fokus utama. Selain menggunakan Smart TV, sekolah ini juga mulai memproduksi konten multimedia seperti podcast.
BACA JUGA:Patrick Kluivert: Pemain Lokal adalah Jantung Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan Jadi Favoritnya
Meski demikian, produksi konten ini tidak terlepas dari tantangan, terutama dalam hal waktu dan proses pengeditan.
Tim produksi memerlukan dedikasi lebih untuk menghasilkan podcast atau video yang berkualitas. Tantangan lain adalah menjaga motivasi tim agar tetap konsisten dalam menghasilkan konten yang edukatif.
Selain literasi digital, sekolah ini juga berupaya melestarikan budaya lokal. Program-program seperti pengenalan wayang, batik, dan seni tradisional lainnya dimasukkan dalam kegiatan sekolah.
Namun, pendekatan ini menghadapi kendala, terutama dalam menarik minat generasi muda yang lebih sering terpapar budaya populer seperti K-pop atau platform media sosial seperti TikTok.
BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis Dimulai di Kota Cirebon: Menu Tumis Sayuran, Tahu dan Ayam
Oleh karena itu, sekolah mencoba mencari cara agar budaya lokal tetap relevan dan menarik bagi siswa.
Literasi membaca juga menjadi perhatian utama. Siswa diajak untuk membaca buku – buku di luar kurikulum, seperti cerpen, dongeng, atau puisi.
Melalui cerita seperti dongeng si Kancil, siswa diajarkan untuk mengenali nilai – nilai moral, seperti membedakan karakter baik dan jahat. Program ini bertujuan untuk membangun karakter siswa agar menjadi individu yang kritis dan empati.
Guru memainkan peran penting dalam mengembangkan literasi siswa, baik di dalam maupun di luar pelajaran. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah bagaimana mengintegrasikan literasi ke dalam mata pelajaran seperti Matematika dan IPA.