Quo Vadis Kesejahteraan Guru
Ilustrasi guru.-istimewa-
BACA JUGA:Tahun Ini Pembahasan Lahan Pembangunan Jalan Lingkar
Pemanfaatan teknologi dapat menjadi solusi untuk memperluas akses pelatihan bagi guru. Dengan adanya Platform Merdeka Mengajar (PMM) menawarkan kesempatan belajar yang fleksibel dan dapat menjangkau guru di berbagai wilayah.
Tidak cukup dengan PMM saja, keterlibatan swasta juga harus hadir. Sektor swasta dapat bekerja sama dalam menyediakan pelatihan berbasis teknologi, yang disertai sertifikasi resmi untuk meningkatkan kompetensi guru sesuai dengan standar global (UNESCO, 2023).
Perbaikan kesejahteraan dan pengembangan profesional guru membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.
Pemerintah dapat menetapkan kebijakan seperti standar upah minimum yang layak bagi guru, memberikan tunjangan khusus bagi mereka yang bertugas di daerah terpencil, serta menyediakan akses layanan keuangan yang aman untuk melindungi guru dari pinjaman online ilegal.
BACA JUGA:Produksi Perikanan Tangkap di Kota Cirebon Mencapai 7.249 ton
Sektor swasta juga dapat berkontribusi melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), misalnya dengan memberikan beasiswa atau tunjangan tambahan kepada guru di daerah terpencil. Selain itu, masyarakat dapat mendukung dengan memberikan apresiasi dan bantuan nyata kepada guru, sehingga tercipta ekosistem pendidikan yang lebih baik.
Dengan sinergi dari berbagai pihak, peningkatan kesejahteraan dan kompetensi guru dapat tercapai. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas hidup para guru, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pendidikan di Indonesia. Generasi penerus bangsa akan menerima pendidikan yang lebih berkualitas, yang pada akhirnya akan membawa kemajuan bagi negara. (*)
Penulis adalah Guru SDIT-SMPIT Al Falah Kota Cirebon dan Mahasiswa Pasca Sarjana UNNES