Lebih Tinggi Dibandingkan 4 Tahun Terakhir
TUMBANG: Peristiwa pohon tumbang di Kalijaga, tahun lalu.-ist-RADAR CIREBON
CIREBON - Sepanjang tahun 2024, terjadi sebanyak 154 kejadian kebencanaan, yang lebih tinggi dibandingkan dengan empat tahun terakhir.
Untuk mengurangi potensi bencana, mitigasi dilakukan di 54 titik selama satu tahun terakhir.
Titik-titik tersebut meliputi rumah sakit, masyarakat atau rukun warga (RW), instansi atau dunia usaha, dan yang paling sering di satuan pendidikan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon merilis data kejadian kebencanaan selama tahun 2024.
Kejadian yang paling sering terjadi adalah pohon tumbang, diikuti oleh kebakaran lahan dan rumah ambruk.
Selain itu, kejadian bencana alam yang perlu diwaspadai adalah cuaca ekstrem dengan 18 kejadian dan banjir sebanyak 8 kejadian.
Selama musim kemarau 2024, terdapat satu periode bencana kekeringan yang melanda Kelurahan Argasunya dan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti.
Sebagai tindak lanjut dari kejadian tersebut, sebanyak 268.000 liter air telah didistribusikan kepada warga.
Selama satu tahun terakhir, bencana tersebut memberikan dampak kepada 2.152 orang, 52 rumah, 2 sarana pendidikan, 1 sarana ibadah, serta 33 bangunan lainnya yang mengalami kerusakan.
Memasuki tahun 2025, BPBD Kota Cirebon mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kejadian bencana. (ade)