Segera Bangun Glamping, Suguhkan Pesona Alam, Kolam Renang hingga Kafe
Bukit Lumpang di Desa Bobos menjadi salah satu destinasi wisata baru di Kabupaten Cirebon. Tampak pengunjung menikmati objek wisata alam itu, kemarin.-SAMSUL HUDA/RADAR CIREBON-radar cirebon
Desa Bobos Kecamatan Dukupuntang, kini memiliki destinasi wisata baru. Bukit Lumpang namanya. Menyuguhkan pesona alam yang memanjakan mata.
SAMSUL HUDA, Cirebon
KEINDAHAN alam berpadu dengan fasilitas kolam renang, menjadikan tempat ini pilihan ideal untuk rekreasi keluarga. Terutama bagi anak-anak dan keluarga yang ingin bermain air sambil menikmati udara sejuk.
Destinasi wisata yang satu ini juga memberikan suasana yang tenang dan menyejukkan seperti hamparan sawah, hutan, hingga deretan perbukitan di kejauhan.
Kepala Desa Bobos, Maman Kardiman mengatakan, pembangunan destinasi wisata ini merupakan upaya untuk mengembangkan potensi desa sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
BACA JUGA:Pastikan Hak-Hak Buruh Terpenuhi
“Kami berharap Bukit Lumpang dapat menjadi salah satu ikon wisata di Cirebon, sekaligus memberikan manfaat langsung bagi warga desa melalui lapangan pekerjaan dan peluang usaha,” ujar Maman, kemarin.
Kedepan, kata Maman, destinasi wisata ini rencananya akan dilengkapi area glamping untuk menambah daya tarik. “Saat ini fasilitas yang tersedia adalah kolam renang, taman, kafe, pemancingan, hingga rumah makan untuk memenuhi kebutuhan pengunjung,” terangnya.
Untuk masuk ke tempat wisata Bukit Lumpang, lanjut Maman, pengunjung hanya dikenakan tarif Rp10 ribu saja. Nilai tersebut, dapat menikmati seluruh fasilitas yang ada.
“Bagi yang ingin menikmati suasana alam asri sambil bersantai, Bukit Lumpang bisa menjadi pilihan. Dengan tiket masuk yang terjangkau dan fasilitas yang terus berkembang, tempat ini menjanjikan pengalaman wisata yang berkesan,” ungkapnya.
BACA JUGA:Yusril: Putusan MK Final dan Mengikat
Maman menjelaskan, bahwa Bukit Lumpang berdiri di lahan milik Pemerintah Desa Bobos dengan luas 1,5 hektare. Lahan tersebut sebelumnya tidak produktif, oleh karena itu dibangun tempat wisata agar dapat menambah penghasilan desa.
“Warga tidak ada yang berminat untuk menggarap lahan ini. Jadi kita garap sebagai tempat destinasi wisata,” tuturnya.
Menurutnya, walaupun fasilitas utama Bukit Lumpang sudah bisa dinikmati, proses pembangunan tempat wisata ini belum sepenuhnya rampung.