Kasus TB Kota Cirebon Lebih Tinggi Dibandingkan Tingkat Nasional
CIREBON – Menyambut Hari Kesehatan Nasional ke-60, Koalisi Organisasi Profesi Indonesia (KOPI) TB (Tuberkulosis) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) menggelar seminar kesehatan nasional pada Sabtu (29/11), bertempat di Gedung B Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati.
Koordinator KOPI TB Kota Cirebon, dr. Suci Saptyuni Permadi, Sp.A, menjelaskan bahwa seminar nasional ini digelar dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-60.
KOPI TB bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Cirebon dan Universitas Swadaya Gunung Jati untuk melaksanakan kegiatan seminar nasional menyambut Hari Kesehatan Nasional bersama KOPI TB.
Peserta yang hadir, kata dr. Suci, berasal dari sekolah-sekolah yang ada di Kota Cirebon. KOPI TB ini beranggotakan 14 organisasi profesi, mulai dari IDI, PAPDI, hingga apoteker.
“Lima tahun lagi Indonesia diharapkan bebas dari TB. Berkat dukungan dari organisasi profesi, kami bisa menggelar kegiatan ini. Terima kasih atas bantuan berbagai pihak sehingga acara ini dapat terlaksana dengan baik,” katanya.
Wakil Dekan III FK UGJ, dr. Tiar M. Pratamawati, MM, M.Biomed, mengatakan bahwa masalah TB tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di dunia.
Penanganan TB, lanjutnya, harus dilakukan secara lintas sektoral.
Oleh karena itu, FK UGJ berkomitmen bekerja sama dengan seluruh stakeholder yang terkait dengan TB.
“Kami akan terus berupaya dalam pengabdian masyarakat yang diisi oleh dosen-dosen kami, mulai dari tahap penemuan kasus hingga terapi,” katanya.
Tahun lalu, kata dr. Tiar, pihaknya melakukan riset tentang TB dari sisi genetik. Mereka memeriksa beberapa gen, namun faktor risiko secara genetik tidak menunjukkan perubahan signifikan.
“Dekan FK mendukung kegiatan ini dan berharap bisa terus berkolaborasi serta memberikan manfaat bagi masyarakat Kota Cirebon,” tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr. Siti Maria Listiawati, mengatakan bahwa seminar nasional ini merupakan bagian dari peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60 dengan tema Gerak Bersama, Sehat Bersama.
Tuberkulosis (TB), menurut Maria, hingga kini masih menjadi masalah di dunia.
Berdasarkan data WHO tahun 2023, Indonesia adalah negara peringkat kedua di dunia untuk kasus TB. Insiden TB nasional adalah 385 kasus per 100.000 penduduk.