Pentingnya Penguasaan Public Speaking bagi Para Pemimpin

Reporter: Bambang |

Editor: Bambang |

Minggu , 01 Dec 2024 - 18:31

Ilustrasi public speking.-istimewa-

pentingnya penguasaan public speaking bagi para pemimpin                            oleh: sofyan spd*
public speaking itu terdiri dari 2 kata yang berasal dari bahasa inggris. public artinya umum dan speaking artinya berbicara. jadi public speaking itu maksudnya adalah berbicara di depan umum.
public speaking menurut kbbi adalah retorika yang dapat diartikan sebagai keterampilan berbahasa. public speaking juga dapat diartikan sebagai studi tentang pemakaian bahasa secara efektif dalam menyusun kata atau kalimat.
selanjutnya menurut david zarefsky, dalam public speaking strategic for success, "public speaking is a continuous communication process in which messages and signals circulate back and forth between speaker and listeners. "
baca juga:guru: sosok di balik lahirnya pemimpin bangsa
(public speaking adalah sebuah proses komunikasi berkelanjutan, dimana pesan dan sinyal beredar bolak-balik antara pembicara dan pendengar)."
sejalan dengan pendapat di atas (dewi,2018:1) berpendapat: public speaking secara sederhana adalah cara berbicara di depan khalayak yang sangat menuntut kelancaran berbicara, kontrol emosi, pemilihan kata, dan nada bicara.
lebih dari itu, public speaking juga menuntut kemampuan untuk mengendalikan suasana, dan juga penguasaan bahan yang akan dibicarakan."
public speaking atau berbicara di depan umum adalah keterampilan yang sangat penting bagi para pemimpin. dari mulai ketua rt, ketua rw, kepala desa, camat, bupati, walikota, gubernur, menteri, presiden, termasuk para pebisnis dan lain-lain. tujuannya, agar apa yang disampaikannya didengar dan dapat diterima oleh audiens dengan baik. 
baca juga: jay idzes bermain buruk saat venezia dibantai bologna
berbicara masalah public speaking, berdasarkan pengalaman penulis kadang-kadang penulis itu menemukan orang yang agak susah untuk dimintai tolong untuk menyampaikan sesuatu yang sangat penting di depan umum atau masyarakat karena dia tidak terbiasa berbicara di depan umum.
jadi kalau ada yang menyatakan bahwa tidak semua orang termasuk pemimpin mengusai public speaking, memang ada benarnya sesuai dengan fakta yang penulis temukan di lapangan.
menurut cici situmorang, humas ipb cirebon dalam radar cirebon group 23 oktober 2024 menyatakan: "berdasarkan riset, sebanyak 75 persen orang dewasa merasa takut untuk berbicara di depan umum. 
melihat begitu banyaknya yang tidak menguasai public speaking, maka wajar kalau public speaking itu perlu dipelajari oleh para pemimpin termasuk juga  para mahasiswa agar nanti setelah mereka terjun ke masyarakat tidak canggung atau gugup lagi bila suatu saat disuruh menyampaikan sesuatu di depan umum. dalam public speaking terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan seseorang diantaranya:
baca juga:kabar baik untuk penderita tbc: pengobatan kini lebih singkat, tak lagi berbulan-bulan
1. mengucapkan salam
pembicara mengucapkan salam sebelum menyampaikan materi pembicaraan, supaya memberi kesan menghormati dan menghargai audiens.
2. mengenali audiens dengan baik
pembicara harus mengetahui audiens itu, supaya materi yang disampaikannya tidak terlalu ketinggian dan tidak terlalu rendah tetapi pas sesuai dengan keadaan audiens tersebut.
baca juga:kai commuter pasang cctv analitik, siap blacklist pelaku pelecehan di krl
3. mempersiapkan point-point materi
pembicara harus mempersiapkan point-point materi supaya tidak menyimpang dari materi yang akan disampaikan.
4. harus percaya diri
pembicara harus percaya diri dalam menyampaikan materi, supaya audiens juga merasa yakin terhadap materi yang disampaikan pembicara.
baca juga:shin tae yong ungkap kesulitan dalam menghadapi piala aff 2024, apa saja?
5. melakukan gerak anggota tubuh
pembicara harus menggerakkan anggota tubuh misalnya tangan tidak secara berlebih-lebihan sesuai materi yang disampaikan, untuk lebih menarik perhatian audiens.
6. mengatur volume suara
pembicara harus bisa mengatur suara, kapan harus bersuara pelan, sedang dan keras, sesuai dengan dengan materi yang disampaikan, supaya audiens tetap tertarik untuk mendengarnya.
baca juga:sikapi hasil pilkada, eti-suhendrik bangga dukungan tulus masyarakat kota cirebon
7. menutup dengan ucapan salam.
pembicara menutup dengan ucapan salam di akhir materi yang telah disampaikan, supaya memberi kesan baik terhadap audiens tentang apa yang telah disampaikan. (*)
*penulis adalah mantan mhs fisip ut semester 2 tahun 1986 jurusan administrasi negara/guru ekstrakurikuler bahasa inggris pada mts mansyaul ulum, pejaten, desa sarajaya, lemahabang, cirebon

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Cirebon 02 Desember 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan