CIREBON – Kursi Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Cirebon saat ini kosong. DPP PAN pun mulai menjaring sejumlah nama calon ketua dari beragam latar belakang, mulai dari akademisi, pengusaha, hingga purnawirawan TNI.
Wakil Ketua Umum DPP PAN, Dr Eddy Soeparno SH MH memastikan bahwa beberapa tokoh sudah mendaftarkan diri untuk mengisi posisi strategis tersebut.
"Beberapa nama sudah masuk dan mendaftar. Namun, untuk saat ini, kami belum bisa menyebutkan siapa saja. Nantinya, akan dibentuk tim formatur dulu," ungkap Eddy saat berkunjung ke Kabupaten Cirebon, Senin (17/3/2025).
Eddy menjelaskan bahwa pelaksanaan Musyawarah Wilayah (Muswil) dan Musyawarah Daerah (Musda) direncanakan akan digelar setelah Hari Raya Idul Fitri 2025.
BACA JUGA:Tunjangan Profesi Guru PAI Cair
Muswil akan fokus untuk memilih ketua tingkat provinsi, sementara Musda akan menentukan ketua DPD PAN di kabupaten/kota.
"Jika formatur sudah sepakat terkait ketua, sekretaris, dan bendahara, DPP tinggal mengesahkan. Namun, jika tidak ada kesepakatan, maka keputusan akhir akan ada di tangan DPP," jelasnya.
Lebih lanjut, Eddy menegaskan bahwa DPP PAN menargetkan hal besar bagi kepengurusan baru di Kabupaten Cirebon, yaitu "pecah telur" di DPRD. Selama beberapa periode Pemilu, PAN belum berhasil mengantarkan kadernya duduk di kursi DPRD Kabupaten Cirebon.
"Target utama kita tentu adalah pecah telur di DPRD Kabupaten Cirebon. Bahkan, bukan hanya di tingkat kabupaten, tapi juga provinsi hingga DPR RI. Kemarin, sebenarnya kita hampir mendapatkan kursi DPR RI. Kami tidak ingin momentum itu terlewat lagi," tegasnya.
BACA JUGA:Penyelam Basarnas Diterjunkan, Korban Tenggelam di Ciwaru Ditemukan
Terkait arah koalisi PAN di Cirebon, Eddy menyampaikan bahwa DPP telah menginstruksikan kepada seluruh kader di daerah, termasuk Cirebon, untuk menyesuaikan dengan dinamika lokal dan tetap berkomitmen mendukung pembangunan daerah.
"Tentu, kami ingin kader PAN bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam menyelesaikan persoalan-persoalan masyarakat," tuturnya.
Namun, di sisi lain, pihaknya juga mendorong kader untuk tetap kritis dan menyuarakan perbaikan, tentunya dengan cara yang santun, sesuai dengan karakter PAN sebagai partai yang menjunjung tinggi etika. (sam)