Yeni Dwi Kurino,M.Pd
(Dosen PGSD Universitas Majalengka)
POLA asuh orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter anak, termasuk dalam mendukung keberhasilan belajar mereka di sekolah dasar.
Masa sekolah dasar merupakan periode kritis bagi anak dalam mengembangkan nilai-nilai moral, etika, dan keterampilan sosial.
Di usia ini, anak-anak mulai belajar untuk mandiri, mengelola emosi, dan berinteraksi dengan lingkungan di luar rumah, seperti teman sebaya dan guru.
Oleh karena itu, pola asuh yang diterapkan oleh orang tua dapat memberikan pengaruh besar terhadap pembentukan karakter anak.
BACA JUGA:Tim Dirahmati Tak Ada Persiapan Khusus Jelang Penetapan Bupati Terpilih
Ada tiga jenis pola asuh utama yang umumnya diterapkan oleh orang tua, yaitu pola asuh otoriter, pola asuh demokratis, dan pola asuh permisif. Setiap pola asuh ini memiliki dampak yang berbeda terhadap perkembangan karakter anak.
Pola Asuh Otoriter
Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter cenderung memberikan aturan yang ketat dan menuntut kepatuhan tanpa memberikan ruang untuk diskusi. Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan ini sering kali menunjukkan sikap disiplin tinggi, tetapi terkadang kurang percaya diri karena jarang diberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapat. Dalam konteks belajar di sekolah dasar, pola asuh otoriter dapat membantu anak mematuhi aturan sekolah dan menyelesaikan tugas dengan baik. Namun, di sisi lain, anak mungkin merasa tertekan dan sulit mengembangkan kreativitas atau keterampilan berpikir kritis.
Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis dianggap sebagai pola asuh yang paling ideal karena menyeimbangkan antara memberikan batasan yang jelas dan mendukung kebutuhan anak untuk mandiri. Orang tua yang menerapkan pola ini biasanya terbuka untuk berdiskusi, memberikan penghargaan atas usaha anak, dan membantu mereka memahami konsekuensi dari tindakan mereka. Dalam konteks sekolah dasar, pola asuh ini mendorong anak untuk memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugas sekolah, kemampuan berkomunikasi yang baik, serta keterampilan bekerja sama dengan teman-temannya. Anak-anak yang tumbuh dalam pola asuh demokratis biasanya lebih percaya diri, kreatif, dan mampu mengambil keputusan dengan baik.
BACA JUGA:Tentara Koramil Luragung Bantu Petani
Pola Asuh Permisif
Orang tua dengan pola asuh permisif cenderung membiarkan anak menentukan segalanya tanpa memberikan batasan yang jelas. Meskipun anak merasa bebas, pola asuh ini sering kali menyebabkan kurangnya disiplin dan tanggung jawab. Dalam belajar di sekolah dasar, anak-anak dengan pola asuh permisif mungkin menunjukkan kurangnya motivasi untuk menyelesaikan tugas sekolah atau mematuhi aturan kelas. Hal ini dapat menghambat perkembangan karakter yang diperlukan untuk meraih kesuksesan di masa depan.