“Kondisi ini menjadi catatan penting. Pola distribusi yang panjang menyebabkan harga di tingkat pengecer sedikit lebih tinggi, namun kami berharap harga maksimal di pasar tidak melebihi Rp17.000 per liter. Kami akan terus melakukan evaluasi terkait distribusi agar HET bisa dipenuhi di tingkat pengecer,” katanya.
Selain mengecek harga minyak goreng, Agus juga memantau harga komoditas lain seperti beras dan cabai.
Berdasarkan hasil pemantauan, harga beras terpantau stabil, sedangkan cabai merah masih berada di kisaran Rp 50.000 per kilogram.
Namun, cabai setan yang dikenal pedas mengalami lonjakan harga hingga mencapai Rp100.000 per kilogram, yang perlu diantisipasi.
Terkait dengan dugaan pemalsuan kemasan minyak goreng yang beredar di masyarakat, Pj Walikota menegaskan bahwa proses investigasi saat ini tengah dilakukan oleh pihak Polres Cirebon Kota.
“Kami sudah meminta kepada Kasat Reskrim untuk memeriksa perbedaan antara kemasan minyak goreng yang asli dan yang diduga palsu, agar masyarakat maupun pedagang bisa membedakannya,” katanya. (abd)