Perguruan Tinggi Negeri (PTN) berlomba meningkatkan jumlah hasil penelitian di kampus masing-masing. Tidak terkecuali dengan Universitas Terbuka (UT). Tahun depan, mereka mengalokasikan anggaran sebesar Rp40 miliar untuk kegiatan riset atau penelitian para dosen. Pengumuman anggaran riset yang cukup besar itu, disampaikan langsung oleh Wakil Rektor UT Rahmat Budiman.
"Jadi, untuk anggaran penelitian di kampus UT, dari tahun ke tahun meningkat," katanya usai pembukaan ajang International Conference of Multidiciplinary Academic Studies (ICoMUS) di kampus UT, Tangerang Selatan, Banten pada Kamis (31/10).
Rahmat mengatakan, untuk tahun depan, anggaran penelitian yang bisa diperebutkan oleh para dosen mencapai Rp40 miliar. Anggaran tersebut mengacu pada alokasi dana riset atau penelitian tahun-tahun sebelumnya.
Para dosen diharapkan terus melakukan penelitian dengan tema yang berkualitas. "Anggaran penelitian itu bisa berubah," katanya. Disesuaikan dengan banyaknya jumlah proposal penelitian yang didaftarkan.
BACA JUGA:Elite Gerindra Jelaskan Alasan Makan Bergizi Gratis Terealisasi di Januari 2025
Rahmat menegaskan, setiap proposal penelitian yang masuk, akan diperiksa atau di-review oleh tim independen. Sehingga, bisa dipastikan proposal penelitian yang lolos, memiliki manfaat. Baik untuk internal kampus maupun masyarakat pada umumnya.
Dalam kesempatan yang sama Ketua LPPM UT Dewi Artati Padmo Putri mengatakan, saat ini berlaku kebijakan baru di UT. Yaitu setiap dosen hanya bisa mendapatkan satu kesempatan kegiatan penelitian bersumber dari anggaran internal.
Selebihnya, didorong untuk berkompetisi merebutkan dana penelitian lembaga lain. "Kecuali untuk penelitian yang bersifat penugasan," katanya.
Dewi mencontohkan kegiatan penelitian yang bersifat penugasan dari kampus terkait dengan kecerdasan buatan (AI). Dia mengatakan saat ini UT sedang gencar eksplorasi pemanfaatan kecerdasan buatan. "Misalnya untuk tutor asisten, jadi penilai, atau lainnya," katanya. (jp)