Mengurai Problematika Pernikahan

ilustrasi-istimewa-

BACA JUGA: Belum Diperbaiki, Pedestrian di Bantaran Sungai Sukalila Makin Parah

Mengenai itu, ada hashtag Marriage is scary yang bertebaran di media sosial. Para perempuan yang ingin menikah pun jadi takut karenaa banyaknya terjadi kekerasan dalam rumah tangga.

Padahal, tidak melulu kehidupan rumah tangga seperti itu. Memang  wajar, jika ada rasa takut untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius bersama org yang bahkan belum dikenal sama sekali untuk hidup bersama-sama selamanya. 

Tapi, jika seseorang tepat dalam memilih pasangan dengan baik, insya Allah akan terbangun sebuah kehidupan rumah tangga yang harmonis, sehat dan bahagia.

Tapi tidak menutup kemungkinan dalam menjalani kehidupan rumah tangga tidak selalu berjalan mulus. Pasti ada saja ujian kehidupan menghampiri. 

BACA JUGA:Maju Pilkada, Anggota DPRD Ajukan Surat Pengunduran Diri Pada Saat Pendaftaran

Oleh sebab itu, sebisa mungkin sepasang suami istri mampu melewatinya dengan baik. Suami istri sebisa mungkin mampu menyelesaikan masalah dengan bijak.

Mampu mengarungi segala cobaan dan ujian dengan kepala dan hati yang dingin.

Pernikahan adalah sebuah komitmen sehidup semati. Sepasang suami istri mempunyai tanggung jawab yang tdk mudah dalam menjalani lika liku berumah tangga.

Beragam masalah selalu muncul, entah ringan atau berat. Masalah harus dihadapi bersama-sama, bukan salah satunya. 

BACA JUGA:Sebagai Bentuk Kepedulian Lingkungan, Ini Yang Dilakukan PT Pelindo Regional 2 di Areal Eks TPA Grenjeng

Sepasang suami istri harus saling mencintai, menyayangi, berbagi tugas, saling mengingatkan, saling mendukung dalam hal kebaikan, dan terutama seorang suami harus bersikap lemah lembut trhadap istrinya, seperti tertera dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad Saw. 

"Kekukuhan iman seseorang adalah jika dia berakhlak baik dan bersikap lembut kepada istrinya. Imam Ali bin Abi Thalib ra berkata, "Hanya orang mulia yang bisa memuliakan perempuan. Dan, hanya orang yang rendah budi yang merendahkan perempuan. " Dan siti Aisyah ra berkata," 

Rasulullah Saw tidak pernah memukul pembantunya dan tidak pula memukul istrinya sama sekali." Oleh karenanya, diharapkan seorang lelaki sejatinya bisa mengayomi, memuliakan, menyayangi dan bersikap lemah lembut terhadap perempuan. 

Tujuan pernikahan dalam agama Islam berdasarkan Alquran dan Hadis yaitu pertama, melaksanakan perintah Allah. Kedua, melaksanakan sunnah Rasul.

Tag
Share