Program SIIP Untungkan Kelestarian Ekosistem Lingkungan di Kota Cirebon
Deputi Direktur KIAT, Mr Benjamin Smith mengungkapkan bahwa Kota Cirebon termasuk dalam lima kota yang menjadi percontohan.-dokumen -tangkapan layar
Benjamin juga menjelaskan bahwa pengelolaan air limbah domestik menjadi prioritas nasional karena sanitasi memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan dan lingkungan masyarakat.
”Kami berharap hasil kolaborasi ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain yang menghadapi masalah serupa dengan Kota Cirebon,” ujarnya.
BACA JUGA:Deklarasi Majalengka Anteng untuk Pilkada Damai
Program Sanitation Infrastructure and Institutional Support Program (SIIP) telah memberikan dampak positif terhadap ekosistem lingkungan. Namun, implementasinya memerlukan persiapan yang matang dan detail.
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cirebon menyebutkan bahwa program SIIP sangat bermanfaat bagi masyarakat Kota Cirebon.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPUTR Kota Cirebon, Bagus Toni Umbara, menjelaskan bahwa program bantuan dari pemerintah Australia kepada Kota Cirebon adalah program jangka panjang.
BACA JUGA:Praja IPDN Validasi Data Warga Miskin di Majalengka
“Mulai tahun 2024 hingga 2026, tugas SIIP adalah menginventarisir seluruh Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kota Cirebon serta sanitasi masyarakatnya,” katanya.
Bagus menjelaskan bahwa saat ini terdapat 4 IPAL, 1 IPL, dan 39 sanimas yang terdaftar di DPUTR Kota Cirebon.
“Selanjutnya, akan dilakukan pengecekan langsung oleh konsultan dari Australia untuk memastikan implementasi program ini,” lanjutnya.
BACA JUGA:Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih
Dia menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur akan dimulai pada tahun 2027 setelah selesai proses inventarisasi oleh tim konsultan.
“Program ini akan memberikan dampak yang dirasakan hingga 100 tahun ke depan, memberikan lingkungan dengan sanitasi yang baik bagi generasi mendatang,” tutupnya.