Program SIIP Untungkan Kelestarian Ekosistem Lingkungan di Kota Cirebon

Deputi Direktur KIAT, Mr Benjamin Smith mengungkapkan bahwa Kota Cirebon termasuk dalam lima kota yang menjadi percontohan.-dokumen -tangkapan layar

“Proses pemasangan jaringan melibatkan dua tahap, yaitu jaringan primer dan sekunder, serta pembangunan bak kontrol di setiap rumah,” tambahnya.

BACA JUGA:Tahap Pertama, Berkas Pegi Setiawan Masuk Kejaksaan

"Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) untuk skala perkotaan dan permukiman sering dianggap sebagai solusi untuk mengatasi masalah pencemaran air di tengah pertumbuhan penduduk," kata Pj Walikota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi.

Ia menambahkan, Keberadaan sistem ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan akses pelayanan air limbah, memperbaiki kualitas lingkungan baik air permukaan maupun air tanah, serta menjadi sumber alternatif air baku sebagai sumber air bersih bagi masyarakat.

Agus menegaskan perlunya diskusi dan pembelajaran untuk mempertajam berbagai aspek teknis dalam subsistem pengolahan SPALD yang sudah dimiliki.

BACA JUGA:Haul Sunan Gunung Jati di Museum Bahari Jakarta

Agus menyatakan bahwa pengelolaan air limbah domestik di Kota Cirebon telah berlangsung selama beberapa periode.

Salah satu tonggaknya adalah pada tahun 1996, ketika dibangun sistem pengelolaan air limbah dengan bantuan dari Pemerintah Swiss melalui Program Cirebon Urban Development (CUDP). 

Ini didasarkan pada Perda Perusahaan Daerah Air Minum dan UU No. 5/1962 serta Perda No. 13 tahun 1994 tentang Perusahaan Daerah Air Minum Kota Cirebon, yang memperkuat sistem pelayanan air minum dan air limbah.

BACA JUGA:IPB Cirebon Gelar Seminar Internasional

”Langkah ini menjadi modal awal untuk melanjutkan penyusunan dokumen perencanaan, pendanaan, dan kelembagaan, serta untuk berbagi peran di masa mendatang,” jelasnya.

Deputi Direktur KIAT, Mr Benjamin Smith mengungkapkan bahwa Kota Cirebon termasuk dalam lima kota yang menjadi percontohan bagi pemangku kepentingan dalam melaksanakan program tersebut. 

Kota-kota lain yang terlibat antara lain Banda Aceh, Padang, dan Kabupaten Gorontalo, yang didampingi oleh fasilitator dari tim ISC-SIIP.

BACA JUGA:Penjualan Kecap hingga Bahan Pembuat Sate Meningkat

”Kota Cirebon dipilih sebagai salah satu pilot project dari lima kota di Indonesia dalam program ini,” tambahnya.

Tag
Share