Rangkaian Program Edu-Heritage Jakarta dan Cirebon, Haul Sunan Gunung Jati Digelar di Jakarta

Haul Sunan Gunung Jati digelar di Museum Bahari Jakarta, Kamis 20 Juni 2024-dokumen -tangkapan layar

JAKARTA-Acara Haul Sunan Gunung Jati diharapkan dapat memberikan edukasi sejarah kepada warga Jakarta dan Cirebon khususnya, dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

“Menjadi sarana edukasi agar generasi selanjutnya dapat mengetahui dan mengerti sejarah, wasiat, dan nilai-nilai kepemimpinan Sunan Gunung Jati serta ketokohan Fatahillah dalam kaitannya dengan sejarah Kota Jakarta,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Khusus Jakarta Iwan Henry Wardhana.

Menurutnya, untuk pertama kalinya Haul Sunan Gunung Jati digelar di Jakarta. Tepatnya di Museum Bahari. Agenda ini merupakan kolaborasi Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta melalui Dinas Kebudayaan bekerja sama dengan Pemkot Cirebon.

BACA JUGA:Euro 2024 Laga Turki vs Portugal: Penantang Muda Si Raja Eropa

Acara Haul Sunan Gunung Jati yang dilaksanakan pada 20 Juni 2024 itu merupakan rangkaian program Edu-Heritage Jakarta dan Cirebon, bertepatan juga dengan acara menyambut Hari Jadi Kota Jakarta ke-497.

Acara ini juga diselenggarakan tidak lain sebagai tidak lanjut dari kerjasama berkelanjutan dalam menggali akar sejarah dan budaya antara Jakarta dan Cirebon serta mengembangkannya dalam berbagai bentuk kegiatan yang bersifat edukatif.

Acara Haul Sunan Gunung Jati tersebut dihadiri Pj Walikota Cirebon Agus Mulyadi, Ketua Yayasan Badan Wakaf Kasepuhan Cirebon, Ketua Forum Silaturahmi Keraton Nusantara, para sultan dan raja se Nusantara, pelajar dari Kota Cirebon dan keluarga besar Dinas Kebudayaan beserta mitranya.

BACA JUGA:Akibat Sakit, 4 Jamaah Haji Asal Majalengka Meninggal Dunia di Tanah Suci

Bentuk acara Haul Sunan Gunung Jati, di antaranya penandatangan nota kesepahaman tentang Hubungan Sejarah antara Jakarta dan Cirebon, doa dan dzikir bersama, penampilan kesenian tradisional dari Jakarta, Kota Cirebon, Kesultanan Sumbawa, juga gelar seni dan budaya komunitas yang ada di Kota Jakarta dibina oleh Dinas Kebudayaan.

Sebelumnya, Yayasan Badan Wakaf Kasepuhan Cirebon bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pemprov Jakarta, Pemprov Jabar dan Pemkot Cirebon melakukan soft launching Edu Heritage Cirebon-Jakarta. Soft launching Edu Heritage Cirebon-Jakarta digelar di Bangsal Pagelaran Keraton Kasepuhan Cirebon, Minggu 21 April 2024 lalu.

BACA JUGA:Diduga Ada Kecurangan, Ketua DPD Nasdem Subang Datangi KPU Kabupaten Majalengka

Kala itu, Ahmad Jazuli selaku Ketua Yayasan Badan Wakaf Kasepuhan Cirebon mengatakan, kegiatan tersebut diinisiasi oleh Badan Wakaf Kasepuhan Cirebon.Salah satu potensi kegiatan ini adalah jalinan sejarah antara Jakarta dengan Cirebon. Dalam sejarahnya, pembebasan Sunda Kelapa dan sekarang disebut Jakarta dari cengkraman Portugis itu dibebaskan oleh salah seorang panglima beranama Fatahillah.

“Dan Fatahillah itu adalah panglima perang yang juga menantunya Sunan Gunung Jati," katanya. Jazuli menerangkan, ada dua dimensi yang menjadi sasaran program Edu Heritage Cirebon-Jakarta.

“Yaitu dari sisi edukasi pendidikan sejarahnya, pendidikan moral, pendidikan agama, lalu filosofi-filosofi heritage peninggalan yang ada. Dan kemudian dari sisi pariwisatanya yang kita kemas jadi menarik yang kemudian bermanfaat bagi pengembangan ekonomi masyakat Cirebon dan Jakarta dan keraton keraton di nusantara," terangnya.

Tag
Share