Membentuk Generasi Emas 2045 Melalui Penguatan Karakter Pancasila
Ilustrasi--
Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak.
BACA JUGA:Jumlah Tersangka Kasus Timah Bertambah Jadi 22 Orang
Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal.
Dalam Kurikulum Merdeka, penguatan karakter Pancasila atau dikenal Projek Penguatan Profil Pancasila (P5) menjadi muatan kokurikuler yang merupakan pembelajaran kolaboratif lintas disiplin ilmu untuk mengamati,mengeksplorasi dan mencari solusi terhadap permasalahan yang relevan bagi peserta didik.
Adapun tema yang disediakan terbagi menjadi 2 jenjang yaitu 4 tema untuk jenjang PAUD dan 8 tema untuk jenjang SD-SMK yang dikembangkan berdasarkan isu prioritas dalam Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035, Sustainable Development Goals, dan dokumen lain yang relevan.
Tema untuk jenjang PAUD yaitu Aku Sayang Bumi “Gaya Hidup Berkelanjutan", Aku Cinta Indonesia "Kearifan Lokal", Kita Semua Bersaudara "Bhinneka Tunggal Ika", dan Imajinasi dan Kreativitasku "Rekayasa dan Teknologi".
BACA JUGA:Lagi, PLN Raih Kinerja Keuangan Terbaik
Sedangkan untuk SD sampai dengan SMA/SMK, tema yang disediakan meliputi Gaya Hidup Berkelanjutan, Kearifan Lokal, Bhinneka Tunggal Ika, Bangunlah Jiwa dan Raganya, Suara Demokrasi, Rekayasa dan Teknologi, Kewirausahaan dan Kebekerjaan (khusus SMK).
Berbicara tentang urutan dimensi kunci Profil Pelajar Pancasila, ada hal yang menarik untuk dicermati. Setidaknya terdapat 3 pengurutan dimensi yang berbeda terutama setelah dimensi pertama beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2020 menempatkan kebhinekaan global di urutan ke-2 sehingga menjadi beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (YME) dan berahlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.
Sedangkan dalam Surat Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Assemen Pendidikan Kemendikbudristek Nomor 009/H/KR/2022 Tahun 2022 tentang Dimensi, Elemen dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila menempatkan dimensi mandiri di urutan ke-2 sehingga susunannya menjadi beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (YME) dan berahlak mulia, mandiri, bergotong royong, berkebhinekaan global, bernalar kritis dan kreatif.
Berbeda dengan di atas, Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 Pasal 17 menempatkan dimensi bergotong royong pada urutan ke-2 dalam Profil Pelajar Pancasila sehingga urutannya menjadi beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (YME) dan berahlak mulia, bergotong royong, bernalar kritis, berkebhinekaan global, mandiri, dan kreatif.
BACA JUGA:Penyakit TBC di Kota Cirebon Terus Melonjak, di Tahun 2023 Capai 4.164 Kasus
Mungkin ada benarnya perbedaan susunan dimensi ini bukanlah hal yang substansial. Namun demikian, mengingat dimensi karakter ini mengacu kepada Pancasila yang susunannya bersifat sistematis-hierarkis di mana kelima silanya menunjukan suatu rangkaian urutan yang bertingkat-tingkat susunannya dan tidak dapat dipindahkan maka alangkah lebih baiknya apabila ada konsistensi juga dalam susunan dimensi Profil Pelajar Pancasila sehingga tidak terjadi multi tafsir. Semoga artikel ini menjadi kajian pihak terkait. (*)
Penulis adalah Guru Penggerak Angkatan 2 dan PP Angkatan 6/9 SMAN 1 Leuwimunding, Kabupaten Majalengka