Pemilu Awal Radar Cirebon, Elektabilitas Eti Belum Terkejar Kandidat Lain

Pemilu Awal di RW 08 Karang Anom, Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Tampak tim Pemilu Awal menjelaskan kepada warga tentang pilkada dan para tokoh yang berpeluang maju pada Pilkada Kota Cirebon.-abdul hamid-radar cirebon

CIREBON- Nama Eti Herawati belum tergeser. Ketua DPD Partai Nasdem Kota Cirebon itu selalu memimpin hasil perolehan suara Pemilu Awal yang digelar Radar Cirebon.

Meski yang abstasin masih tinggi, namun dari semua figur yang disodorkan lewat kertas suara Pemilu Awal, nama Eti Herawati tetap masih teratas. Ia memimpin, baik kepopuleran maupun elektabilitas atau keterpilihan.

Data tersebut kembali terekam dalam agenda Pemilu Awal yang digelar di RW 08 Karang Anom, Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jumat, 24 Mei 2024.

Secara kepopuleran, Eti Herawati teratas dengan meraih 70,41 persen. Sementara untuk elektabilitas, tokoh perempuan yang belum lama ini masuk akhir masa jabatan dari kursi Walikota Cirebon itu juga di urutan pertama dengan 26,53 persen.

BACA JUGA:Polda Jabar Jumpa Pers Kasus Vina Cirebon, Kartini Tak Terima, Marliana Lega tapi Kecewa

Eti disusul oleh Abah Qomar yang memperoleh 38,78 persen untuk kepopuleran dan 11,22 untuk tingkat elektabilitas atau keterpilihan.

Nah, pada posisi ketiga untuk tingkat elektabilitas atau keterpilihan, muncul nama Suhendrik dengan 7,14 persen. Untuk kepopuleran, alumnus SMAN 6 Cirebon itu memperoleh 26,53 persen.

Nama berikutnya pada elektabilitas, ada Bamunas S Boediman dengan keterpilihan 3,06 persen. Secara kepopuleran, Bamunas memperoleh 23,47 persen suara. Ada juga nama Dani Mardani dengan angka kepopuleran 15,31 persen dan elektabilitas 3,06 persen.

Nama Effendi Edo pada kepopuleran juga tinggi, yakni 30,61 persen. Tapi, tingkat keterpilihan atau elektabilitas Effendi Edo di angka 1,02 persen.

BACA JUGA:Timbul Tanda Tanya Baru di Kasus Vina: Polisi Sebut DPO Hanya Satu, Pegi Bantah Terlibat

Dede Muharam juga masih muncul dengan angka kepopuleran mencapai 8,16 persen dan keterpilihan di angka 2,04 persen. Selanjutnya, Ruri Tri Lesmana dengan kepopuleran 4,08 persen dan keterpilihan 2,04 persen. Sementara itu, warga yang belum menentukan pilihan masih cukup tinggi, yakni 40,82 persen.

Sementara itu, warga yang ditemui dan menyalurkan hak suaranya, punya alasan mengenal para kandidat sekaligus mantap memilihnya. Misalnya, alasan memilih karena ketokohan kandidat, rajin turun, dan mulai aktif sosialisasi.

“Kalau Bu Eti sama Pak Qomar ya saya tahu. Tapi ini ada juga Pak Suhendrik. Posternya sudah banyak sampai gang-gang kecil. Sosialisasinya lewat gambar lumayan banyak ya. Jadi orang tahu, oh ini orang yang mau maju walikota (Pilkada, red),” terang Nurul, warga setempat.

Pemilu Awal sendiri merupakan program turun langsung ke masyarakat, menanyakan kepada warga tentang siapa yang mereka kenal dan siapa yang akan mereka pilih jika pilkada dilaksanakan sekarang. Juga merekam harapan yang dititipkan untuk pemimpin ke depan.

Tag
Share