Kasus Vina: Fenomena FoMO dan No Viral No Justice

Ilustrasi--

Oleh: Ashrl Fathoni

BELUM tuntasnya penegakan hukum atas terbunuhnya Vina bersama kekasihnya Eky kembali hangat dan mendapatkan atensi publik. Jelas, ini disebabkan dari tayang dan viralnya film Vina: Sebelum Tujuh Hari yang berkisah tentang tragedi 2016 silam di Cirebon. 

Karena film tersebut diputar di bioskop secara nasional, maka pemberitannya pun semakin luas dan dibahas dalam beberapa media nasional terkemuka. Viralnya film ini mendorong perbincangan warganet di berbagai kanal berita online dan media sosial. Bahkan beredar isu liar yang menyebutkan bahwa satu dari tiga tersangka yang menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Jawa Barat ialah anak dari mantan Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadisastra. 

Bunda Ayu (mantan wakil bupati Cirebon yang juga istri dari Sunjaya) kemudian mengkonfirmasi, sebagaimana dalam komentar salah satu unggahan instagramnya bahwa isu tersebut tidak benar.

BACA JUGA:Unwir Gelar Wisuda Gelombang Satu 2024

FENOMENA FOMO

Perbincangan warganet dalam kasus Vina ini jelas merupakan salah satu fenomena FoMO yang menggantikan perbincangan mengenai Tim Nasional Sepakbola Indonesia di ajang AFC dan Play Off Olimpiade Paris 2024. 

FoMO atau Fear of Missing Out adalah suatu keinginan untuk tetap terhubung dengan orang lain secara daring agar tidak tertinggal suatu peristiwa atau berita (Jatmika dan Agustina, 2020). Seseorang yang terkena sindrom FoMO akan mengalami gelisah jika tidak terhubung atau tidak mengikuti tren di dunia maya. Sehingga dalam suatu kasus, warganet tertarik untuk membicarakan atau berkomentar tentang sesuatu agar tidak tertinggal. Fenomena ini semakin meluas akibat perkembangan teknologi informasi yang melahirkan media penghubung antar warga internet (media sosial).

Fenomena FoMO atas kasus Vina ini dapat dilihat dari banyaknya komentar netizen pada konten akun Instagram (IG) Radar Cirebon. Penulis mengamati berita tiga teratas (19/05/2024 pukul 15.49 WIB) yang menyangkut kasus Vina mendapatkan atensi yang lebih masif dari warganet. 

BACA JUGA:Ajak Sinergi dan Kolaborasi

Seperti pertama, unggahan berjudul Kasus Vina Dikaitkan dengan Anak Sunjaya Eks Bupati Cirebon mendapatkan 241 komentar sejak 2 jam diunggah. Kedua, unggahan berjudul Pengacara Terdakwa Kasus Vina Cirebon Ungkap Alasan ‘Kenapa Baru Speak Up Sekarang?’ mendapatkan 228 komentar terhitung sejak 5 jam diunggah. 

Ketiga, unggahan berjudul Saka Tatal Disiksa dan Dipaksa Ngaku Terlibat Pembunuhan Vina mendapatkan 1.585 komentar sejak 19 jam diunggah. Sementara unggahan Radar Cirebon di IG yang tidak terkait dengan kasus Vina tersebut (selain kampanye dan iklan), seperti pertama, unggahan berjudul Polsek Depok Begerak, Tukang Parkir Liar dari 6 TKP Diamankan sebanyak 68 komentar sejak 3 jam diunggah. 

Kedua, unggahan berjudul Pelaku Tawuran Konten Diamankan Polisi, Terdeteksi Lewat Live Instagram sebanyak 130 komentar sejak 18 jam diunggah. Ketiga, unggahan berjudul Ayo Studi Tour ke BPBD Kota Cirebon, Belajar Soal Kebencanaan mendapatkan 36 komentar sejak 1 hari ditayangkan.

Dari kedua kasus di atas jelas menunjukan FoMO warganet terkait tren pemberitaan kasus Vina di konten akun IG Radar Cirebon lebih tinggi dibandingkan berita atau konten lainnya.

Tag
Share